Oleh: Ustadz Ahmad Jamil bin Alim bin Hamid -hafizhahullah-
Definisi Surga secara
bahasa:
Surga dalam bahasa arab disebut
(جَنَّةٌ ) “Jannatun” yang artinya: Taman yang di dalamnya terdapat pemandangan
yang indah dan pepohonan yang rindang. Surga dinamakan (جَنَّةٌ ) “Jannatun”
karena di dalam surga terdapat pemandangan yang sangat indah dipandang dan juga
terdapat pepohonan yang rindang.
Dimanakah letak surga?
Surga berada di tempat yang tinggi
yaitu berada dilangit yang ketujuh yang bernama “Sidrotul Muntaha”. Allah
berfirman:
(( عند سدرة المنتهى ، عندها جنة
المأوى ))
“(Yaitu) di Sidrotul Muntaha, di
dekatnya terdapat surga tempat kembali.”
(QS. An Najm:14-15).
Namun sebaliknya nereka berada di
tempat yang paling rendah, yaitu di bagian bumi yang paling bawah. Allah
berfirman:
(( ثم رددناه أسفل سافلين ))
“Kemudian kami kembalikan dia ke
tempat yang serendah-rendahnya (neraka)". (QS. At Tiin:5).
Luasnya Surga:
Surga sangat luas seperti luasnya
langit dan bumi. Allah berfirman:
(( وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة
عرضها السماوات والأرض أعدت للمتقين ))
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali Imron:133).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( والذي نفس محمد بيده إن ما بين
المصراعين من مصاريع الجنة لكما بين مكة وهجر ))
“Demi jiwa Muhammad yang berada di
Tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu dari pintu-pintu surga
seperti jarak antara Makkah dan Hajar (Kota dekat Dammam dan Ahsa’). (HR. Bukhori&Muslim).
Keindahan Surga:
Keindahan surga sangat luar biasa
sehingga tidak bisa dijangkau dengan angan-angan manusia. Allah berfirman:
(( فلا تعلم نفس ما أخفي لهم من قرة
أعين جزاء بما كانوا يعملون ))
“Seorangpun tidak mengetahui apa
yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam keni’matan) yang
menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah:17).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda: Allah Azza Wa Jalla berfirman:
(( أعددت لعبادي الصالحين ما لا عين
رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر ))
“ِAku persiapkan bagi hamba-hamba-Ku
yang sholih keni’matan (disurga) yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak
pula terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dihati manusia.” (HR Bukhori:3244, Muslim:2824).
Tanah, kerikil, batu bata
di Surga:
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( لبنة ذهب ولبنة فضة وملاطها المسك
وحصباؤها اللؤلؤ والياقوت وترابها الزعفران ))
“Batu bata (di surga) dari emas dan
batu bata dari perak, lumpur (untuk mengecat) dindingnya terbuat dari minyak
kesturi, kerikilnya terbuat dari mutiara dan intan, tanahnya terbuat dari
minyak za’faron.” (HR. Ahmad).
Rumah dan istana di Surga:
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( دخلت الجنة فإذا أنا بقصر من ذهب
))
“Aku masuk surga, tiba-tiba aku
melihat istana yang terbuat dari emas.”
(HR. Tirmidzi).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( من قرأ قل هو الله أحد حتى يختمها
عشر مرات بنى الله له قصرا في الجنة. قال عمر: إذن تكثر قصورنا يا رسول الله.
فقال: الله أكثر وأطيب ))
“Barangsiapa membaca Qul Huwallahu
Ahad (Surat Al Ikhlash) dan menghatamkannya sepuluh kali, maka Allah akan
membangunkan baginya istana di surga. Umar berkata: Kalau begitu istana kita
banyak Ya Rosulallah. Beliau bersabda: Apa-apa yang disisi Allah lebih banyak
dan lebih baik.” (HR. Ahmad:4/103).
Taman dan pepohonan di
Surga:
Allah berfirman:
(( وأصحاب اليمين ما أصحاب اليمين، في
سدر مخضود، وطلح منضود، وظل ممدود ))
“Dan golongan kanan, alangkah
bahagianya golongan kanan itu. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang
tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun (buahnya), dan naungan yang
terbentang luas.” (QS. Al Waqi’ah:27-30).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( إن في الجنة لشجرة يسير الراكب في
ظلها مائة عام لا يقطعها ))
“Sesungguhnya di dalam surga
terdapat pohon, apabila seseorang yang berkendaraan lewat dibawah naungannya
selama seratus tahun, ia tidak dapat menempuhnya.” (HR. Bukhori&Muslim).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( ما في الجنة شجرة إلا وساقها من
ذهب ))
“Tidak ada pohon di surga melainkan
tangkainya terbuat dari emas.”
(HR. Tirmidzi:2525).
Buah-buahan di Surga:
Allah berfirman:
(( وفاكهة كثيرة، لا مقطوعة ولا
ممنوعة ))
“Dan buah-buahan yang banyak, yang
tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya.” (QS. Al Waqi’ah:32-33).
(( قطوفها دانية ))
“Buah-buahannya dekat.” (QS. Al Haqqoh:23).
Ibnu Abbas rodhiyallahu anhuma
berkata: “Apabila penghuni surga ingin mengambil buah-buahan surga, maka
buah tersebut turun mendekat sehingga diapun mengambil apa saja yang ia suka.”
Baro’ bin Azib rodhiyallahu anhuma berkata: “Mereka memetik buah dengan
tidur.” (Hadil Arwah karya Ibnul Qoyyim:230-231).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( إنه عرضت علي الجنة وما فيها من
الزهرة والنضرة، فتناولت منها قطفا من عنب لآتيكم به، فحيل بيني وبينه، ولو أتيتكم
به لأكل منه من بين السماء والأرض لا ينقصونه ))
“Sesungguhnya pernah dinampakkan
surga kepadaku, akupun melihat keindahan dan keelokan di dalamnya, lalu aku
mengulurkan tanganku untuk memetik setangkai buah anggur agar aku dapat
membawanya ke hadapan kalian, namun ada sesuatu yang menghalangiku darinya,
kalau seandainya aku dapat membawanya kepada kalian niscaya buah tersebut cukup
dimakan semua yang ada di antara langit dan bumi, serta tidak kurang.” (HR. Ahmad:352-353)
Sungai-sungai di Surga:
Allah Ta’ala berfirman:
(( مثل الجنة التي وعد المتقون فيها
أنهار من ماء غير آسن وأنهار من لبن لم يتغير طعمه وأنهار من خمر لذة للشاربين
وأنهار من عسل مصفى ولهم فيها من كل ثمرات من ربهم ))
“Perumpamaan surga yang dijanjikan
kepada orang-orang yang bertakwa, di dalamnya terdapat sungai-sungai dari air
yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tiada berubah
rasanya, sungai-sungai dari khomr yang lezat bagi peminumnya dan sungai-sungai
dari madu yang disaring, dan mereka mendapatkan di dalamnya segala macam
buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka.” (QS.
Muhammad:15).
Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata: “Sungai-sungai
tersebut mengalir di bawah kamar-kamar mereka, istana-istana mereka dan
kebun-kebun mereka.” (Hadil Arwah:236).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( الكوثر نهر في الجنة حافتاه من
ذهب، ومجراه على الدر والياقوت، تربته أطيب من المسك، وماؤه أحلى من العسل وأبيض
من الثلج ))
“Al Kautsar adalah sungai di surga
kedua tepinya tebuat dari emas, alirannya diatas mutiara dan permata Yaqut,
tanahnya lebih harum dari minyak kesturi, airnya lebih manis daripada madu dan
lebih putih daripada salju.”
(HR. Tirmidzi:3361).
Makanan dan minuman Surga:
Allah berfirman:
(( مثل الجنة التي وعد المتقون تجري
من تحتها الأنهار أكلها دائم وظلها ))
“Perumpamaan surga yang dijanjikan
kepada orang-orang yang bertakwa mengalir sungai-sungai di dalamnya, buahnya
tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula).” (QS. Ar Ro’d:35).
(( وأمددناكم بفاكهة ولحم مما يشتهون
))
“Dan Kami beri mereka tambahan
dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.” (QS Ath Thuur:22).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( يأكل أهل الجنة ويشربون ولا
يمتخطون ولا يغوطون ولا يبولون، طعامهم جشاء كريح المسك ))
“Penghuni surga makan dan minum
namun tidak mengeluarkan ingus dan tidak mengeluarkan kotoran besar dan tidak
pula kencing, makanan mereka menjadi sendawa (dan keringat) baunya seperti bau
minyak kesturi.” (HR. Muslim:2835).
Baju penghuni Surga:
Allah berfirman:
(( إن المتقين في مقام أمين، في جنات
وعيون، يلبسون من سندس وإستبرق متقابلين ))
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa berada dalam tempat yang aman, di dalam taman-taman dan mata air-mata
air, mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan.” (HR. Ad Dukhon: 51-53).
(( إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات
إنا لا نضيع أجر من أحسن عملا، أولئك لهم جنات عدن تجري من تحتهم الأنهار يحلون
فيها من أساور من ذهب ويلبسون ثيابا خضرا من سندس وإستبرق متكئين فيها على الأرائك
نعم الثواب وحسنت مرتفقا ))
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal sholih, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik. Mereka itu memperoleh surga
Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya, dalam surga itu mereka dihiasi dengan
gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal,
sedang mereka duduk sambil bersandar diatas dipan-dipan yang indah. Itulah
pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah.” (QS. Al Kahfi:30-31).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( من لبس الحرير في الدنيا لم يلبسه
في الآخرة ))
“Siapa yang memakai sutera di dunia,
maka dia tidak memakainya di akhirat.”
(HR. Bukhori:5832,Muslim:2073).
Istri-istri (bidadari) di Surga:
Bidadari istri-istri penghuni Surga
sangat cantik dan jelita ibarat bulan purnama, wajah mereka indah mempesona,
mereka suci dan tidak pernah di sentuh oleh jin ataupun manusia, Allah
berfirman:
(( ولهم فيها أزواج مطهرة وهم فيها
خالدون ))
“Dan untuk mereka ada istri istri
yang suci dan mereka kekal di dalamnya”.
(QS. Al Baqarah:25).
Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas
rodhiyallahu anhuma berkata: “(Istri-istri surga) mereka tidak haid, tidak
mengeluarkan berhadats (kencing dan buang kotoran besar) dan tidak pula
mengeluarkan ingus.” Mujahid rohimahullah berkata: “Mereka tidak kencing
dan tidak mengeluarkan kotoran besar, tidak mengeluarkan madhi dan mani, tidak
haid, tidak meludah, tidak mengeluarkan ingus dan tidak pula melahirkan.”
(Hadil Arwah:284).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
(( ولو اطلعت امرأة من نساء الجنة إلى
الأرض لملأت بينهما ريحا ولأضاءت ما بينهما ))
“Kalau seandainya wanita surga
melongok ke bumi, niscaya antara langit dan bumi penuh dengan bau harum dan
bersinar.” (HR. Ahmad:3/264).
Orang-orang yang beriman di dalam
surga bersenang-senang dengan istri-istri mereka, Allah berfirman:
(( إن أصحاب الجنة اليوم في شغل
فاكهون، هم وأزواجهم على الأرائك متكئون ))
“Sesungguhnya penghuni surga pada
hari itu bersenang-senang dalam kesibukan, mereka dan istri-istri mereka berada
dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” (QS. Yasin:55-56).
Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin
Abbas rodhiyallahu anhuma berkata: “Mereka sibuk memecahkan keperawanan
bidadari.” Muqotil berkata: “Mereka sibuk memecahkan keperawanan
bidadari sampai lupa dengan penghuni neraka, sehingga mereka tidak ingat dan
tidak memperhatikan mereka (penghuni neraka)". (Hadil Arwah:310).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda: “Penghuni surga di beri kekuatan seratus orang.” (HR.
Tirmidzi:2536).
Penghuni Surga dikumpulkan
bersama keluarga mereka:
Setiap pertemuan pasti ada
perpisahan dan setiap perkumpulan pasti ada permasalahan. Akan tetapi pertemuan
dan perkumpulan di surga tiada lagi perpisahan dan tiada pula permasalahan.
Wahai alangkah indahnya pertemuan dan perkumpulan itu, yaitu di saat Allah
Ta’ala menyatukan orang-orang yang beriman pada hari kiamat dengan keluarganya.
Allah berfirman:
(( والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم
بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء ))
“Dan orang-orang yang beriman dan
anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu
mereka dengan mereka, dan Kami tiada sedikitpun mengurangi pahala amal mereka.” (QS. Ath Thur:21).
Penghuni Surga diantara mereka
saling mengingat amalan yang mereka kerjakan di dunia:
Allah Ta’ala berfirman:
(( وأقبل بعضهم على بعض يتساءلون ،
قالوا إنا كنا قبل في أهلنا مشفقين ، فمنّ الله علينا ووقانا عذاب السموم ، إنا
كنا من قبل ندعوه إنه هو البر الرحيم ))
“Dan sebagian mereka menghadap
kepada sebagian yang lain saling bertanya. Mereka berkata: “Sesungguhnya kami
dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan
diadzab). Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang
melimpahkan kebaikan lagi Maha Mulia.”
(QS. Ath Thuur:28).
Penghuni Surga melihat Wajah Allah di Surga:
Melihat Wajah Allah di surga adalah
keni’matan yang paling besar. Allah Ta’ala berfirman:
(( للذين أحسنوا الحسنى وزيادة ولا
يرهق وجوههم قتر ولا ذلة أولئك أصحاب الجنة هم فيها خالدون ))
“Bagi orang-orang yang berbuat baik,
ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahan (melihat Wajah Allah). Dan muka
mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula kehinaan. Mereka itulah
penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS.
Yunus:26).
(( وجوه يومئذ ناضرة ، إلى ربها ناظرة
))
“Wajah-wajah (orang mu’min) pada
hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat.” (QS. Al Qiyamah:20-21).
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
“Apabila penghuni surga telah masuk
ke dalam surga, Allah Azza Wa Jalla berfirman (kepada mereka): Apakah kalian
menginginkan tambahan? Mereka berkata: Bukankah Engkau telah membuat putih
wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan
menyelamatkan kami dari neraka? Kemudian Allah menyingkap tabir, maka mereka
tidak mendapat keni’matan yang lebih mereka cintai dari melihat Wajah Tuhan
mereka Azza Wa Jalla.” (HR.
Muslim:181).
Kematian disembelih di
antara Surga dan Nereka:
Rosulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
“Di datangkan kematian seakan-akan
ia adalah seekor domba, lalu di berhentikan di antara surga dan neraka,
dikatakan kepada penghuni surga: Wahai penghuni surga tahukah kalian ini?
Merekapun berkumpul, melihat dan berkata: Ya ini adalah kematian. Kemudian dikatakan
kepada penghuni neraka: Wahai penghuni neraka tahukah kalian ini? Merekapun
berkumpul, melihat dan berkata: Ya ini adalah kematian. Kemudian diperintahkan
kepada kematian lalu iapun disembelih. Kemudian dikatakan: Wahai penghuni surga
kekal dan tidak ada lagi kematian, wahai penghuni neraka kekal dan tidak ada
lagi kematian.” (Muttafaqun Alaih).
Wahai Saudaraku! Ingatlah
kebahagiaan dunia hanyalah sementara, sedangkan kebahagiaan akhirat kekal
selama-lamanya. Orang-orang yang cerdik mereka menyiapkan masa depannya yang
abadi, adapun orang-orang yang dungu mereka silau dan tertipu dengan
gemerlapnya keni’matan duniawi.
Ya Allah tunjukkan kami selalu
kepada jalan-Mu yang lurus, yaitu jalan yang mengantarkan kami kepada surga-Mu.
Amin Ya Robbal A’lamin.