Minggu, 17 November 2013

Da’wah Kepada Syahadat "La Ilaha Illallah"




Setelah dalam beberapa bab penulis Kitab Tauhid memotivasi para pembaca untuk menghayati inti ajaran Islam dengan menyebutkan keutamaan-keutamaan tauhid serta betapa bahayanya syirik, maka penulis melanjutkan kepada pembahasan inti. Beliau memulainya dengan pengenalan syahadat yang pertama yaitu "La Ilaha Illallah".

Firman Allah Ta’ala:
"Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik’." (Yusuf: 108)

Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tatkala mengutus Mu’adz ke Yaman, bersabdalah beliau shallallahu’alaihi wa sallam kepadanya, "Sungguh, kamu akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka hendaklah pertama kali da’wah yang kamu sampaikan kepada mereka adalah syahadat ‘La ilaha illallah’ -dalam riwayat lain disebutkan ‘Supaya mereka mentauhidkan Allah’ – Jika mereka telah mematuhi apa yang kamu da’wahkan itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir. Dan jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan itu, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan jagalah dirimu dari do’a orang mazhlum (yang teraniaya), karena sesungguhnya tiada suatu tabir penghalang pun antara doanya dan Allah." (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam semasa perang Khaibar bersabda, "Demi Allah, niscaya akan kuserahkan bendera (komando perang) itu besok hari kepada orang yang mencintai Allah serta rasul-Nya dan dia dicintai Allah serta rasul-Nya; semoga Allah menganugerahkan kemenangan melalui tangannya." Maka semalam suntuk orang-orang memperbincangkan siapakah diantara mereka yang akan diserahi bendera tersebut itu. Pagi harinya, mereka mendatangi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, masing-masing berharap untuk diserahi bendera tersebut. Lalu bersabdalah beliau shallallahu’alaihi wa sallam, "Di mana ‘Ali bin Abu Thalib?" Dijawab, "Dia sakit kedua belah matanya." Mereka pun mengutus seorang utusan kepadanya dan didatangkanlah dia. Lantas Nabi shallallahu’alaihi wa sallam meludah kepada kedua belah matanya dan berdo’a untuknya, seketika itu dia sembuh seakan-akan tidak pernah terkena penyakit. Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyerahkan kepadanya bendera dan bersabda, "Melangkahlah ke depan dengan tenang sampai kamu tiba di tempat mereka, kemudian ajaklah mereka kepada Islam[1] dan sampaikanlah kepada mereka hak Allah Ta’ala dalam Islam yang wajib mereka laksanakan. Demi Allah, bila Allah memberi petunjuk satu orang lewat dirimu, benar-benar (hal itu) lebih baik (berharga) bagimu dari pada unta-unta merah."[2]


Kandungan Bab Ini

  1. Da’wah kepada syahadat "La ilaha illallah"adalah pandangan hidup bagi orang-orang yang mengikuti Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
  2. Diingatkan dalam bab ini supaya ikhlas [dalam berda'wah] semata-mata karena Allah], karena kebanyakan orang kalau mengajak kepada kebenaran justru ia mengajak kepada [kepentingan] dirinya sendiri.
  3. Mengerti betul dan yakin akan apa yang dida’wahkan adalah termasuk kewajiban
  4. Termasuk bukti kebaikan tauhid, bahwa tauhid adalah mengagungkan Allah
  5. Dan di antara keburukan syirik, bahwa syirik adalah merendahkan Allah
  6. Termasuk masalah yang sangat penting, bahwa seorang muslim perlu dijauhkan dari lingkungan orang-orang yang berbuat syirik, supaya nanti tidak menjadi seperti mereka, sekalipun dia belum melakukan syirik
  7. Tauhid adalah kewajiban pertama
  8. Tauhid adalah yang pertama kali harus dida’wahkan sebelum semua kewajiban yang lain, termasuk kewajiban shalat
  9. Pengertian "Supaya mereka mentauhidkan Allah" adalah pengertian syahadat
  10. Seorang bisa jadi termasuk Ahlul Kitab, akan tetapi dia tidak tau pengertian "La ilaha illallah" yang sebenarnya; atau mengetahuinya tetapi tidak mengamalkannya
  11. Perlu diperhatikan metode pengajaran secara bertahap
  12. Yaitu dimulai dari masalah yang paling penting, kemudian penting dan begitu seterusnya
  13. Salah satu sasaran pembagian zakat adalah orang-orang fakir
  14. Orang yang berilmu supaya menjelaskan sesuatu yang masih diragukan oleh orang yang sedang belajar
  15. Berkenaan dengan zakat, dilarang untuk mengambil harta pilihan (termahal harganya)
  16. Supaya menjaga diri dari tindakan zhalim terhadap seseorang
  17. Diberitahukan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bahwa do’a orang yang mazhlum (teraniaya) dikabulkan Allah
  18. Di antara bukti-bukti tauhid adalah hal-hal yang dialami oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat seperti kesulitan, kelaparan dan wabah penyakit
  19. Sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, "Demi Allah, niscaya akan kuserahkan bendera (komando perang) ini …" dan seterusnya adalah salah satu tanda-tanda kenabian beliau
  20. Sembuhnya kedua belah mata ‘Ali bin Abi Thalib setelah diludahi oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, termasuk pula dari tanda kenabian beliau
  21. Keutamaan ‘Ali
  22. Keistimewaan para sahabat, [karena hasrat mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan sikap mereka yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shalih]. Ini dapat dilihat pada perbincangan mereka di malam [menjelang perang Khaibar, tentang siapakah di antara mereka yang akan diserahi bendera komando perang, masing-masing mereka menginginkan agar dirinyalah yang menjadi orang yang memperoleh kehormatan itu.]
  23. Iman kepada qadar, karena bendera komando tersebut tidak diserahkan kepada orang yang sudah berusaha, malah diserahkan kepada orang yang tidak berusaha untuk memperolehnya
  24. Etika di dalam jihad, sebagaimana terkandung dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, "Melangkahlah ke depan dengan tenang …"
  25. Disyariatkan untuk berda’wah (mengajak) kepada Islam, sebelum perang
  26. Syariat ini berlaku pula terhadap mereka yang sudah pernah dida’wahi dan diperangi sebelumnya
  27. Da’wah dengan cara yang bijaksana, sebagaimana diisyaratkan dalam sabda beliau, "… dan sampaikanlah mereka hak Allah Ta’ala dalam Islam yang wajib mereka laksanakan."
  28. Mengetahui hak Allah dalam Islam.[3]
  29. Kemuliaan da’wah dan pahala bagi seorang da’i yang bisa memasukkan satu orang saja ke dalam Islam
  30. Boleh bersumpah di dalam menyampaikan petunjuk


Catatan Kaki

[1] Ajaklah mereka kepada Islam, yaitu kepada pengertian yang sebenarnya dari dua kalimat syahadat, ialah berserah diri kepada Allah, lahir dan batin dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, yang sidampaikan melalui rasul-Nya.

[2] Unta-unta merah adalah harta kekayaan yang sangat berharga dan menjadi kebanggaan orang Arab pada masa itu.

[3] Hak Allah dalam Islam yang wajib dilaksanakan ialah seperti shalat, zakat, shiyam, haji dan kewajiban lainnya.



Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html


Tidak ada komentar: