Pada
bab berikutnya dalam pembahasan Kitab Tauhid, penulis memulai menguatkan
motivasi para pembaca dengan menggambarkan bahayanya syirik kepada Allah.
Dengan menyadari akan besarnya bahaya ini, maka hendaknya kita semua sebagai
muslim tidak menganggap enteng masalah ini. Mari kita murnikan tauhid dan
menjauhi syirik. Temukan alasannya kenapa kita harus takut terhadap syirik.
Firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (An-Nisa’: 48,
116)
"…
dan jauhkanlah aku serta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (Ibrahim: 35)
Diriwayatkan
dalam suatu hadits, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Sesuatu
yang paling aku khawatirkan kepada kamu sekalian adalah perbuatan syirik
kecil." Ketika ditanya tentang maksudnya, beliau menjawab, "Yaitu
riya’." [1]
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa
mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, masuklah ia ke dalam
Neraka." (Hadits riwayat Al-Bukhari)
Muslim
meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik
kepada-Nya sedikit pun, pasti masuk Surga; tetapi barangsiapa menemu-Nya (mati)
dalam keadaan berbuat sesuatu syirik kepada-Nya, pasti masuk Neraka."
Kandungan Bab Ini
- Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi
- Riya’ termasuk perbuatan syirik
- Riya’ termasuk syirik ashgar (kecil)[2]
- Syirik ashghar ini adalah perbuatan dosa yang paling dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terhadap para sahabat padahal mereka itu adalah orang-orang shalih
- Surga dan Neraka adalah dekat
- Dekatnya Surga dan Neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits
- Barangsiapa mati
dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun.pasti masuk
Surga. Tetapi barangsiapa mati dalam keadaan berbuat syirik kepada-Nya,
pasti masuk Neraka, sekalipun dia termasuk orang yang
paling banyak ibadahnya - Masalah penting, yaitu bahwa Nabi Ibrahim memohonkan kepada Allah untuk diri dan anak cucunya supaya dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala
- Nabi Ibrahim mengambil pelajaran dari keadaan sebagian besar manusia, yaitu bahwa mereka itu adalah sebagaimana kata beliau, "Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia …" (Ibrahim: 36)
- Bab ini mengandung tafsiran kalimat "La ilaha illallah",,sebagaimana dalam hadits diriwayatkan oleh Al-Bukhari, [yaitu: pembersihan diri dari syirik dan pemurnian ibadah kepada Allah]
- Keutamaan orang yang dirinya bersih dari syirik
Catatan
Kaki
[1]
Hadits riwayat Imam Ahmad, Ath-Thabrani, Ibnu Abid-Dunya dan Al-Baihaqi
dalam kitab Az-Zuhd.
[2]
Syirik ada dua macam,
Syirik akbar
yaitu
memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah, dalam hal-hal yang
merupakan hak khusus bagi-Nya
Syirik ashghar
yaitu
perbuatan yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits sebagai suatu syirik
tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar.
Adapun
perbedaannya adalah,
1.
Syirik akbar menghapus seluruh amal, sedangkan syirik ashghar hanya menghapus
amal yang disertainya saja
2.
Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam Neraka, sedangkan syirik
ashghar tidak sampai demikian
3.
Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedangkan syirik ashghar
tidak menyebabkan keluar dari Islam.
Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.