Masih
dalam pembahasan selanjutnya, penulis Kitab Tauhid meneruskan penjelasan beliau
mengenai khabar dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bahwa akan ada dari
ummat Islam yang menyembah berhala dan mengaku Nabi. Nah, bagaimana kabar
selengkapnya?
Firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al-Kitab? Mereka
percaya kepada jibt dan thaghut,[1] dan mengatakan kepada orang-orang kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
beriman.“
(An-Nisa’:51)
“Katakanlah,
"Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk
pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang yang
dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan
babi dan (orang yang) menyembah thaghut?” (Al-Maidah:60).
“Orang-orang
yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Sesungguhnya kami akan
mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya." (Al-Kahfi: 21)
Dari
Abu Sa’id bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh,
kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat sebelum kamu bagaikan bulu
anak panah yang serupa dengan bulu anak panah lainnya, sampai kalaupun mereka
masuk ke liang biawak, niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula.” Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasranikah?" Beliau
menjawab, "Lalu siapa lagi?" (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Muslim meriwayatkan dari
Tsaubah bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya
Allah telah membentangkan bumi kepadaku sehingga aku dapat melihat belahan
timur dan belahan baratnya. Dan sesungguhnya umatku kekuasaannya akan mencapai
belahan bumi yang telah dibentangkan kepadaku itu. Dan aku diberi
perbendaharaan simpanan: Merah dan Putih (Imperium Persia dan Romawi).
Aku
meminta kepada Tuhanku untuk umatku agar mereka jangan dibinasakan dengan
paceklik yang berkepanjangan, dan jangan dikuasakan kepada musuh selain dari
kaum mereka sendiri sehingga musuh itu nantinya akan merampas seluruh negeri
mereka. Lalu Tuhanku berfirman, Hai Muhammad! Bila Aku telah menetapkan
sesuatu, maka ketetapan itu tidak akan diubah lagi; dan sesungguhnya Aku telah
memberikan kepadamu mereka dengan paceklik yang berkepanjangan; dan tidak akan
menjadikan seorang musuh berkuasa atas mereka dari kaum mereka sendiri, maka
nantinya musuh itu tidak akan dapat merampas seluruh negeri mereka sekalipun
manusia yang ada di seluruh belahan bumi berkumpul menghadapi mereka, sampai
(umatmu itu sendiri) sebagian mereka menghancurkan sebagian yang lain dan
sebagian mereka menawan sebagian yang lain.”
Hadits
ini diriwayatkan pula oleh Al-Barqani dalam Shahihnya dengan tambahan,
“Dan
yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah para pemimpin yang
menyesatkan; dan apabila pertumpahan darah telah menimpa umatku maka tidak akan
berakhir sampai hari Kiamat. Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada suatu kaum
dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan beberapa kelompok dari umatku
menyembah berhala. Dan sesungguhnya akan ada di antara umatku tiga puluh
pendusta yang semuanya mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup para
nabi, tidak ada lagi sesudahku; (sungguh pun demikian) akan tetap ada dari
umatku segolongan yang tegas membela al-haq dan mendapat pertolongan (dari
Allah), mereka tidak tergoyahkan oleh orang-orang yang yang menghinakan mereka
sampai datang keputusan Allah Tabaraka wa Ta’ala.“
Kandungan Bab Ini
- Tafsiran ayat dalam surat An-Nisa’.[2]
- Tafsiran ayat dalam surat Al-Maidah.[3]
- Tafsiran ayat dalam surat Al-Kahfi.[4]
- Masalah penting sekali, yaitu apa pengertian iman kepada jibt dan thaghut disini, apakah sekedar percaya dalam hati, atau mengikuti orang-orangnya, sekalipun membenci barang-barang tersebut dan mengerti akan kebatilannya.
- [Sebagai buktinya], apa yang dikatakan Ahli Kitab kepada orang-orang Kafir (kaum musyrikin mekah) bahwa mereka lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.
- Bahwa iman kepada jibt dan thaghut mesti akan terjadi di kalangan umat ini (umat Islam) sebagaimana ditetapkan dalam hadits dari Abu Sa’ad. Dan inilah yang dimaksud dalam bab ini.
- Dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bahwa akan terjadi penyembahan berhala di banyak kelangan dari umat ini.
- Hal yang amat
mengherankan, munculnya orang yang mengaku nabi, seperti Al-Mukhtar[5];
padahal dia mengucapkan dua kalimat syahadat; manyatakan bahwa dirinya
termasuk dalam umat ini, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
benar dan bahwa Al-Qur’an benar, padahal disebutkan bahwa Muhammad
shallallahu’alaihi wa sallam adalah penutup para nabi.
Namun demikian pengakuan kenabian Al-Mukhtar dipercayai orang, meskipun jelas kontradisksinya. Ia muncul pada akhir masa sahabat dan diikuti oleh banyak orang. - Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyampaikan kabar gembira bahwa al-haq (kebenaran Allah dan ajaranNya) tidak akan dapat lenyap sama sekali, sebagaimana telah terjadi pada masa lalu; bahkan akan tetap ada golongan yang tegap berpegang teguh dan membelanya.
- Tanda utamanya bahwa mereka, sekalipun sedikit jumlahnya, tidak tergoyahkan oleh orang-orang yang menghinakan ataupun menantang mereka.
- Bahwa kondisi ini tetap berlangsung sampai hari Kiamat.
- Tanda-tanda besar atas kenabian Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam yang terkandung dalam hadits:
- Beliau memberitahukan bahw Allah telah membentangkan kepada beliau belahan timur dan belahan barat dan beliau menjelaskan makna hal tersebut; kemudian terjadi seperti yang beliau shallallahu’alaihi wa sallam beritakan, berlainan halnya dengan belahan selatan dan utara.
- Beliau shallallahu’alaihi wa sallam memberitakan bahwa beliau diberi dua perbendaharaan simpanan.
- Beliau shallallahu’alaihi wa sallam memberitakan bahwa doanya untuk umatnya dikabulkan dalam dua perkara, sedangkan perkara yang ketiga tidak dikabulkan.
- Beliau memberitakan bahwa akan terjadi pertumpahan darah di antara umatnya, dan kalau sudah terjadi tidak akan berakhir sampai hari Kiamat.
- Beliau memberitakan bahwa sebagian umat ini akan menghancurkan sebagian yang lain dan sebagian mereka menawan sebagian yang lain.
- Beliau shallallahu’alaihi wa sallam memberitakan akan munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi pada umat ini
- Beliau memberitakan bahwa akan tetap ada segolongan yang tegak membela kebenaran dan mendapatkan pertolongan dari Allah.
Dan semua itu benar-benar terjadi persis seperti yang beliau shallallahu’alaihi wa sallam beritakan, padahal masing-masing berita tersebut sangat di luar jangkauan akal.
- Apa yang beliau shallallahu’alaihi wa sallam khawatirkan terhadap umatnya hanyalah para pemimpin yang menyesatkan.
- Perlu diperhatikan makna dari penyembahan berhala.
Catatan
Kaki
[1]
Terdapat beberapa tafsiran dari kalangan Salaf tentang makna kata Jibt, antara
lain: berhala, sihir, tukang ramal, Huyai bin Akhthab dan Ka’ab bin Al-Asyraf
(kedua orang ini adalah tokoh orang-orang Yahudi di zaman Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam).
Dengan
demikian pengertiannya umum, namun mencakup makna itu semua, sebagaimana
dikatakan oleh Al-Jauhari dalam Ash-Shahihah,
Jibt
itu adalah kata-kata yang dapat digunakan untuk berhala, tukang ramal, tukang
sihir dan sejenisnya…
Demikian
halnya dengan thaghut, terdapat beberapa tafsiran yang menunjukkan pengertian
umum. Antara lain: setan, setan dalam wujud manusia, berhala, tukang ramal,
Ka’ab al-Asyraf.
Ibnu
Jarir Ath-Thabrani, dalam menafsirkan ayat ini, setelah menyebutkan beberapa
tafsiran dari ulama Salaf, mengatakan, Jibt dan Thaghut itu ialah dua sebutan
untuk setiap yang diagungkan dengan disembah selain Allah, atau ditaati, atau
dipatuhi; baik yang
diagungkan itu batu, manusia, ataupun setan.
diagungkan itu batu, manusia, ataupun setan.
[2]
Ayat ini menunjukkan bahwa apabila orang-orang yang diturunkan kepada mereka
Al-Kitab mau beriman kepada JIbt dan Thaghut, maka tidak mustahil dan tidak
dapat dipungkiri bahwa umat ini -yang diturunkan kepadanya Al-Qur’an- akan
berbuat pula seperti yang mereka perbuat, karena Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam telah memberitahukan bahwasanya akan ada di antara umat ini
orang-orang yang berbuat seperti yang diperbuat orang Yahudi dan Nasrani.
[3]
Ayat ini menunjukkan bahwa akan terjadi di kalangan umat ini penyembah thaghut
sebagaimana telah terjadi penyembahan thaghut di kalangan Ahli Kitab.
[4]
Ayat ini menunjukkan bahwa ada di antara umat ini orang yang membangun tempat
ibadah di atas atau di sekitar kuburan, sebagaimana telah dilakukan oleh
orang-orang sebelum mereka.
[5]
Al-Mukhtar bin Abu ‘Ubaid bin Mas’ud Ats-Tsaqafi. Termasuk tokoh yang
memberontak terhadap kekuasaan Bani ‘Umayyah dab menonjolkan kecintaan kepada
Ahlul Bait. Mengaku bahwa ia adalah nabi dan menerima wahyu. Dibunuh oleh
Mush’ab bin Az-Zubair pada tahun 67 H (687M).
Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar