Minggu, 17 November 2013

Keagungan Dan Kekuasaan Allah ‘Azza Wa Jalla



 
Inilah bab terakhir dari Kitab Tauhid, penulis menjelaskan betapa besar keagungan dan kekuasaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala miliki. Simak khabar-khabar dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mengenai (sebagian) kekuasaan Allah pada hari Kiamat. Juga, kedudukan-Nya dan ‘Arsy-Nya dengan bumi, langit dan alam semesta.

Keagungan Dan Kekuasaan Allah ‘Azza Wa Jalla  [1]


Firman Allah ‘Azza wa Jalla :  “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Az-Zumar: 67)


Ibnu Mas’ud menuturkan:
“Salah seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Muhammad! Sesungguhnya kami menjumpai (dalam kitab suci kami)
bahwa Allah akan meletakkan langit di atas satu jari, pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari, maka Allah berfirman: "Akulah Penguasa."

Tatkala mendengarnya, tersenyumlah Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam sehingga tampak gigi-gigi beliau, karena membenarkan ucapan pendeta Yahudi itu; kemuliaan beliau Shallallahu’alaihi wa sallam membacakan firman Allah:
"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari Kiamat…" dst.


Disebutkan dalam riwayat lain oleh Muslim:
"… gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu jari, kemudian digoncangkanNya dan Dia-pun berfirman: "Aku-lah Penguasa, Akulah Allah"."

Dan disebutkan dalam riwayat lain oleh Al-Bukhari:
"… meletakkan semua langit di atas satu jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari…" (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Muslim meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
"Allah akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari Kiamat, lalu diambil dengan Tangan KananNya, dan ber-firman:  "Akulah Penguasa; mana orang-orang yang berlaku lalim, mana orang-orang yang berlaku sombong?" Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan Tangan KiriNya dan berfirman: "Aku-lah Penguasa; mana orang-orang yang berlaku lalim, mana orang-orang yang berlaku sombong?"

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas , ia berkata:
"Langit tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan Allah Ar-Rahman, tiada lain hanyalah bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di tangan seseorang di antara kamu."

Ibnu Jarir berkata:
"Yunus menuturkan padaku, dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid, dari bapaknya (Zaid bin Aslam), ia menuturkan: Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Ketujuh langit itu berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagai-kan tujuh keping dirham yang diletakkan di atas perisai."

Ibnu Jarir berkata pula: "Dan Abu Dzarmenuturkan: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
"Kursi itu berada di ‘Arsy, tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dicampakkan di tengah padang pasir."

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa ia menuturkan:
"Antara langit yang paling bawah dengan langit berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500 tahun; antara langit yang ketujuh dengan kursi jaraknya 500 tahun; dan antara kursi dan samudra air jaraknya 500 tahun; sedang ‘Arsy berada di atas samudra air itu; dan Allah berada di atas ‘Arsy tersebut, tidak tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kamu sekalian." [2]

Dan diriwayatkan dengan lafazh seperti ini oleh Al-Mas’udi dari ‘Ashim dari Abu Wa’il dari ‘Abdullah", demikian dinyatakan Adz-Dzahaby; lalu katanya: "Atsar tersebut diriwayatkan melalui beberapa jalan."

Al-’Abbas bin Abdul Muthalibmenuturkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Tahukah kamu sekalian berapa jarak antara langit dengan bumi?" Kami menjawab: "Allah dan RasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Antara langit dan bumi jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara satu langit ke langit lainnya jaraknya perjalanan 500 tahun, sedang ketebalan masing-masing langit adalah perjalanan 500 tahun. Antara langit yang ke tujuh dengan ‘Arsy ada samudra, dan antara dasar samudra itu dengan permukaannya seperti jarak antara langit dengan bumi. Allah di atas itu semua dan tidak tersembunyi bagiNya sasuatu apapun dari perbuatan anak keturunan Adam."[3]


Kandungan Bab Ini


  1. Tafsiran ayat tersebut di atas. [4]
  2. Pengetahuan-pengetahuan tentang sifat Allah ‘Azza wa Jalla, sebagaimana terkandung dalam hadits pertama, masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada zaman Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.Mereka tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan tafsiran yang menyimpang dari kebenaran.
  3. Ketika pendeta Yahudi itu menyebutkan pengetahuan tersebut kepada Nabi shallallahu alaihi wa salam, beliau membenarkannya dan turunlah ayat Al-Qur’an menegaskannya.
  4. Rasulullah tersenyum tatkala mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta Yahudi.
  5. Disebutkan dengan tegas dalam hadits adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit diletakkan di tangan kanan dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari Kiamat nanti.
  6. Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu disebut tangan kiri.
  7. Disebutkan keadaan orang-orang yang berlaku lalim dan berlaku sombong pada hari Kiamat.
  8. Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di telapak tangan seseorang.
  9. Besar (luasnya) Kursi dibanding dengan langit.
  10. Besarnya (luasnya) ‘Arsy dibandingkan dengan Kursi.
  11. ‘Arsy bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra.
  12. Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lain perjalanan 500 tahun.
  13. Jarak antara langit yang ke tujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.
  14. Dan jarak antara kursi dengan samudra perjalanan 500 tahun pula.
  15. ‘Arsy, sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.
  16. Allah berada di atas ‘Arsy.
  17. Jarak antara langit dan bumi ini perjalanan 500 tahun.
  18. Masing-masing langit tebalnya perjalanan 500 tahun.
  19. Samudra yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya, jaraknya perjalanan 500 tahun.


Dan hanya Allah ‘Azza wa Jalla yang Maha Mengetahui.  Segala puji hanya milik Allah Rabb sekalian alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad , kepada keluarga dan para sahabatnya.


Catatan Kaki


[1]Dalam Bab terakhir ini, penulis mennyebutkan beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Al Hadits yang menjelaskan keagungan dan kekuasaan Allah, dengan maksud untuk menunjukkan bahwa hanya Allah saja Tuhan yang berhak dengan segala macam ibadah yang dilakukan manusia dan hanya milik Alllah dengan segala sifat kesempurnaan dan kemuliaan.
[2] Diriwayatkan oleh Ibnu Mahdi dari Hamad bin Salamah, dari ‘Ashim, dari Zirr, dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud.
[3]  Hadits riwayat Abu Dawud dan Ahli Hadits lainnya.
[4] Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah dan kecilnya seluruh makhluk dibandingkan denganNya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.
________________________

Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html