Memasuki
bab-bab selanjutnya dalam pembahasan Kitab Tauhid, penulis ingin menasehati
agar jangan membuat sekutu/tandingan selain Allah, lalu menjelaskan hukum orang
yang tidak rela dengan sumpah atas nama-Nya dan menjelaskan status ucapan “Atas
Kehendak Allah Dan Kehendakmu”
Janganlah Membuat Sekutu-Sekutu Untuk Allah
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Karena
itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mengetahui.” (Al-Baqarah: 22)
Ibnu
‘Abbas, dalam manafsirkan ayat tersebut, mengatakan,
Membuat
andad ialah berbuat syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk
dikenali daripada semut kecil yang merayap di atas batu hitam pada malam yang
kelam. Yaitu seperti ucapan anda, "Demi Allah dan demi hidupmu wahai fulan
serta demi hidupku."; atau, "Kalau bukan karena anjing kecil
orang ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu."; atau, "Kalau
bukan karena angsa yang ada di rumah ini, tentu datanglah pencuri-pencuri
itu."; dan ucapan seseorang kepada kawannya, "Atas kehendak Allah dan
kehendakmu."; juga ucapan seseorang, "Kalau bukan karena Allah dan
karena si Fulan." Janganlah anda sebutkan si Fulan (si anu) dalam
ucapan-ucapan tersebut. Itu semua adalah perbuatan syirik terhadap-Nya.” [1]
‘Umar
bin Khaththab menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka ia
telah
berbuat kafir atau syirik.” [2]
berbuat kafir atau syirik.” [2]
Dan
Ibnu Mas’ud berkata, “Bersumpah bohong dengan menyebut nama Allah lebih aku
sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebut nama selainNya.”
Hudzaifah
menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah
kamu mengatakan, "Atas kehendak Allah dan kehendak si Fulan.", tetapi
katakanlah, "Atas kehendak Allah, kemudian atas kehendak si Fulan." [3]
Diriwayatkan
dari Ibrahim An-Nakha’i bahwa ia melarang ucapan, "Aku berlindung
kepada Allah dan kepadamu."; tetapi membolehkan ucapan, "Kalau bukan
karena Allah kemudian karena si Fulan." Dan janganlah anda mengatakan,
"Kalau bukan karena Allah dan karena si Fulan."
Kandungan Bab Ini
- Tafsiran "Membuat andad (sekutu-sekutu)."
- Bahwa ayat yang diturunkan oleh Allah berkenaan dengan syirik akbar, para sahabat dalam menafsirkannya mencakup pula syirik ashghar (kecil).
- Bersumpah dengan nama selain Allah adalah syirik.
- Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah, apabila benar-benar sumpahnya maka lebih besar dosanya daripada sumpah bohong (palsu).
- Perbedaan antara kata "dan" dengan kata "kemudian" dalam ucapan.
Orang Yang Tidak Rela Dengan Sumpah Yang Menggunakan
Nama Allah
Diriwayatkan
dari Ibnu ‘Umar, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kamu bersumpah dengan nama nenek moyangmu! Barangsiapa bersumpah
dengan
nama Allah supaya berkata benar, dan barangsiapa yang diucapkan padanya sumpah
dengan menyebut nama Allah hendaklah ia rela (menerimanya). Barangsiapa yang
tidak rela, maka lepaslah dia dari Allah. [4]
Kandungan Bab ini:
Dilarang
bersumpah dengan menyebut nama nenek moyang.
- Diperintahkan kepada orang yang diberi sumpah dengan menggunakan nama Allah untuk rela menerimanya.
- Ancaman bagi orang yang tidak rela.
Ucapan "Atas Kehendak Allah Dan Kehendakmu"
Qutailah
menuturkan, Bahwa ada seorang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wa
sallam dan berkata, “Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik,
kamu mengatakan, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." dan
mengucapkan "Demi Ka’bah." Maka Nabi shallallahu’alaihi wa
sallam memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan,
"Demi Tuhan Pemilik Ka’bah" dan mengucapkan, "Atas kehendak
Allah kemudian atas kehendakmu." [5]
Ibnu
‘Abbas menuturkan, Bahwa ada seseorang berkata kepada Nabi, shallallahu’alaihi
wa sallam "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." Maka ketika itu
bersabdalah beliau, Apakah kamu menjadikan diriku sebagai sekutu untuk Allah?
(katakanlah:) "Hanya kehendak Allah saja." [6]
Diriwayatkan Ibnu Majah dari Ath-Thufail, saudara seibu dengan ‘Aisyah, ia berkata,
“Aku
bermimpi seakan-akan aku mendatangi sekelompok orang-orang Yahudi. Aku berkata
kepada mereka, "Sungguh, kamu adalah sebaik-baik kaum, seandainya kamu
tidak mengatakan, ‘Uzair putera Allah’." Mereka menjawab, "Sungguh,
kamu pun sebaik-baik kaum seandainya kamu tidak mengatakan, ‘Atas kehendak
Allah dan kehendak Muhammad’."
Lalu
aku menjumpai sekelompok orang-orang Nasrani, maka aku berkata kepada mereka,
"Sungguh, kamu pun sebaik-baik kaum seandainya kamu tidak mengatakan,
‘Al-Masih putera Allah’." Mereka menjawab, "Sungguh, kamu pun
sebaik-baik kaum seandainya kamu tidak mengatakan, ‘Atas kehendak Allah dan
kehendak Muhammad’."
Ketika
pagi hari, aku beritahukan mimpi tersebut kepada kawan-kawanku, kemudian aku
mendatangi Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan aku beritahukan kepada beliau.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bertanya, "Apakah kamu telah
memberitahukannya kepada seseorang?" Aku menjawab "Ya." Lalu
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ber-tahmid dan memuji kepada Allah, kemudian bersabda, “Amma
ba’du, sesungguhnya Thufail telah bermimpi sesuatu yang telah diberitahukan
kepada orang-orang di antara kamu. Dan sesungguhnya kamu telah mengucapkan
sesuatu yang ketika itu aku tidak sempat melarangnya kepadamu karena aku ada
beberapa halangan, maka janganlah kamu mengatakan, "Atas kehendak Allah
dan kehendak Muhammad." Akan tetapi katakanlah, "Atas kehendak
Allah semata."
Kandungan Bab Ini
- Hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa orang Yahudi pun mengerti perbuatan yang disebut syirik ashghar.
- Pemahaman manusia apabila dipengaruhi hawa nafsunya; [seperti halnya orang Yahudi tadi, dia mengerti kebenaran tetapi dia tidak mau mengikuti kebenaran itu dan tidak mau beriman kepada Nabi yang membawanya].
- Sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, "Apakah kamu menjadikan diriku sebagai sekutu untuk Allah?" sebagai penolakan terhadap orang yang berkata kepada beliau, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." Jika demikian sikap beliau, lalu bagaimana dengan orang yang mengatakan, “Wahai makhluk termulia! Tiada seorang pun bagiku sebagai tempat aku berlindung selain engkau…" dan dua bait selanjutnya?
- Ucapan, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" termasuk syirik ashghar, tidak termasuk syirik akbar, karena beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kamu telah mengucapkan sesuatu yang ketika itu aku tidak sempat melarangnya kepadamu karena aku ada beberapa halangan …”
- Mimpi baik termasuk salah satu macam wahyu.
- Mimpi kadangkala menjadi sebab disyariatkannya sebagian hukum.
Catatan Kaki
[1]
Riwayat Ibnu Abi Hatim.
[2]
Hadits riwayat At-Tirmidzi dengan menyatakan hasan. Al-Hakim menyatakannya
shahih.
[3]
Hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad shahih.
[4]
Hadits riwayat Ibnu Majah dengan sanad hasan.
[5]
Hadits riwayat An-Nasa’i dan dinyatakan shahih.
[6]
riwayat An-Nasa’i.
Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html