Minggu, 17 November 2013

Jangan Membuat Sekutu-sekutu Bagi Allah Dan Hal-Hal Yang Berkaitan Dengannya



Memasuki bab-bab selanjutnya dalam pembahasan Kitab Tauhid, penulis ingin menasehati agar jangan membuat sekutu/tandingan selain Allah, lalu menjelaskan hukum orang yang tidak rela dengan sumpah atas nama-Nya dan menjelaskan status ucapan “Atas Kehendak Allah Dan Kehendakmu”

Janganlah Membuat Sekutu-Sekutu Untuk Allah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 22)

Ibnu ‘Abbas, dalam manafsirkan ayat tersebut, mengatakan,
Membuat andad ialah berbuat syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk dikenali daripada semut kecil yang merayap di atas batu hitam pada malam yang kelam. Yaitu seperti ucapan anda, "Demi Allah dan demi hidupmu wahai fulan serta demi hidupku."; atau, "Kalau bukan karena anjing kecil orang ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu."; atau, "Kalau bukan karena angsa yang ada di rumah ini, tentu datanglah pencuri-pencuri itu."; dan ucapan seseorang kepada kawannya, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu."; juga ucapan seseorang, "Kalau bukan karena Allah dan karena si Fulan." Janganlah anda sebutkan si Fulan (si anu) dalam ucapan-ucapan tersebut. Itu semua adalah perbuatan syirik terhadap-Nya.” [1]

‘Umar bin Khaththab menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka ia telah
berbuat kafir atau syirik.”
[2]

Dan Ibnu Mas’ud berkata, “Bersumpah bohong dengan menyebut nama Allah lebih aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebut nama selainNya.”

Hudzaifah menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kamu mengatakan, "Atas kehendak Allah dan kehendak si Fulan.", tetapi katakanlah, "Atas kehendak Allah, kemudian atas kehendak si Fulan." [3]

Diriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha’i bahwa ia melarang ucapan, "Aku berlindung kepada Allah dan kepadamu."; tetapi membolehkan ucapan, "Kalau bukan karena Allah kemudian karena si Fulan." Dan janganlah anda mengatakan, "Kalau bukan karena Allah dan karena si Fulan."


Kandungan Bab Ini

  1. Tafsiran "Membuat andad (sekutu-sekutu)."
  2. Bahwa ayat yang diturunkan oleh Allah berkenaan dengan syirik akbar, para sahabat dalam menafsirkannya mencakup pula syirik ashghar (kecil).
  3. Bersumpah dengan nama selain Allah adalah syirik.
  4. Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah, apabila benar-benar sumpahnya maka lebih besar dosanya daripada sumpah bohong (palsu).
  5. Perbedaan antara kata "dan" dengan kata "kemudian" dalam ucapan.


Orang Yang Tidak Rela Dengan Sumpah Yang Menggunakan Nama Allah


Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kamu bersumpah dengan nama nenek moyangmu! Barangsiapa bersumpah
dengan nama Allah supaya berkata benar, dan barangsiapa yang diucapkan padanya sumpah dengan menyebut nama Allah hendaklah ia rela (menerimanya). Barangsiapa yang tidak rela, maka lepaslah dia dari Allah. [4]

Kandungan Bab ini:
 

Dilarang bersumpah dengan menyebut nama nenek moyang.



  1. Diperintahkan kepada orang yang diberi sumpah dengan menggunakan nama Allah untuk rela menerimanya.
  2. Ancaman bagi orang yang tidak rela.


Ucapan "Atas Kehendak Allah Dan Kehendakmu"


Qutailah menuturkan, Bahwa ada seorang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan berkata, “Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik, kamu mengatakan, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." dan mengucapkan "Demi Ka’bah." Maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Tuhan Pemilik Ka’bah" dan mengucapkan, "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu." [5]

Ibnu ‘Abbas menuturkan, Bahwa ada seseorang berkata kepada Nabi, shallallahu’alaihi wa sallam "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." Maka ketika itu bersabdalah beliau, Apakah kamu menjadikan diriku sebagai sekutu untuk Allah? (katakanlah:) "Hanya kehendak Allah saja." [6]


Diriwayatkan Ibnu Majah dari Ath-Thufail, saudara seibu dengan ‘Aisyah, ia berkata,
“Aku bermimpi seakan-akan aku mendatangi sekelompok orang-orang Yahudi. Aku berkata kepada mereka, "Sungguh, kamu adalah sebaik-baik kaum, seandainya kamu tidak mengatakan, ‘Uzair putera Allah’." Mereka menjawab, "Sungguh, kamu pun sebaik-baik kaum seandainya kamu tidak mengatakan, ‘Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad’."

Lalu aku menjumpai sekelompok orang-orang Nasrani, maka aku berkata kepada mereka, "Sungguh, kamu pun sebaik-baik kaum seandainya kamu tidak mengatakan, ‘Al-Masih putera Allah’." Mereka menjawab, "Sungguh, kamu pun sebaik-baik kaum seandainya kamu tidak mengatakan, ‘Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad’."

Ketika pagi hari, aku beritahukan mimpi tersebut kepada kawan-kawanku, kemudian aku mendatangi Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan aku beritahukan kepada beliau. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bertanya, "Apakah kamu telah memberitahukannya kepada seseorang?" Aku menjawab "Ya." Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ber-tahmid dan memuji kepada Allah, kemudian bersabda,  “Amma ba’du, sesungguhnya Thufail telah bermimpi sesuatu yang telah diberitahukan kepada orang-orang di antara kamu. Dan sesungguhnya kamu telah mengucapkan sesuatu yang ketika itu aku tidak sempat melarangnya kepadamu karena aku ada beberapa halangan, maka janganlah kamu mengatakan, "Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad." Akan tetapi katakanlah,  "Atas kehendak Allah semata."


Kandungan Bab Ini

  1. Hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa orang Yahudi pun mengerti perbuatan yang disebut syirik ashghar.
  2. Pemahaman manusia apabila dipengaruhi hawa nafsunya; [seperti halnya orang Yahudi tadi, dia mengerti kebenaran tetapi dia tidak mau mengikuti kebenaran itu dan tidak mau beriman kepada Nabi yang membawanya].
  3. Sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, "Apakah kamu menjadikan diriku sebagai sekutu untuk Allah?" sebagai penolakan terhadap orang yang berkata kepada beliau, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." Jika demikian sikap beliau, lalu bagaimana dengan orang yang mengatakan, “Wahai makhluk termulia! Tiada seorang pun bagiku sebagai tempat aku berlindung selain engkau…" dan dua bait selanjutnya?
  4. Ucapan, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu" termasuk syirik ashghar, tidak termasuk syirik akbar, karena beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kamu telah mengucapkan sesuatu yang ketika itu aku tidak sempat melarangnya kepadamu karena aku ada beberapa halangan …”
  5. Mimpi baik termasuk salah satu macam wahyu.
  6. Mimpi kadangkala menjadi sebab disyariatkannya sebagian hukum.

Catatan Kaki

[1] Riwayat Ibnu Abi Hatim.
[2] Hadits riwayat At-Tirmidzi dengan menyatakan hasan. Al-Hakim menyatakannya shahih.
[3] Hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad shahih.
[4] Hadits riwayat Ibnu Majah dengan sanad hasan.
[5] Hadits riwayat An-Nasa’i dan dinyatakan shahih.
[6] riwayat An-Nasa’i.
 
Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html