Minggu, 17 November 2013

Termasuk Syirik: Bernadzar Bukan Lillah dan Isti’adzah Kepada Selain Allah


Pada pembahasan Kitab Tauhid, penulis sampai menegaskan, “Termasuk Syirik” padahal bab-bab sebelumnya juga termasuk syirik besar. Ini menunjukkan beliau menekankan beberapa hal yang sangat berbahaya dari syirik besar yaitu nadzar bukan untuk Allah dan isti’adzah kepada selain-Nya. Bagaimana dalil-dalil penguatnya?

Termasuk Syirik: Bernadzar Bukan Lillah

Firman Allah,

“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana.” (Al-Insan: 7).



“Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Al-Baqarah: 270).



Diriwayatkan dalam Shahih (Al-Bukhari) dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka supaya mentaati-Nya; akan tetapi barangsiapa bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya (dengan melaksanakan nadzarnya itu).“


Kandungan Bab Ini

  1. Memunaikan nadzar adalah wajib
  2. Apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar adalah ibadah untuk Allah semata-mata, maka menyelewengkannya kepada selain Allah adalah syirik
  3. Dilarang untuk menunaikan nadzar maksiat.

Termasuk Syirik: Isti’adzah (Meminta Perlindungan) Kepada Selain Allah


Firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Al-Jin: 6).

Khaulah binti Hakim menuturkan, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa singgah di suatu tempat, lalu berdo’a "‘A’udzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq" (aku berlindung dengan kalam Allah Yang Maha Sempurna dari kejahatan segala makhluk yang Dia ciptakan), maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempatnya itu.” (Hadits riwayat Muslim)


Kandungan Bab Ini

  1. Tafsiran ayat dalam surah Al-Jin. [1]
  2. Isti’adzah kepada jin, atau selain Allah, termasuk syirik
  3. Hadits tersebut di atas, sebagaimana disimpulkan oleh para ulama’, merupakan dalil bahwa kalam Allah bukan makhluk (ciptaan) karena diisyaratkan agar isti’adzah dengannya; soalnya, andaikata makhluk niscaya dilarang karena isti’adzah dengan sesuatu makhluk adalah syirik.
  4. Keutamaan do’a ini, meskipun ringkas.
  5. Bahwa sesuatu yang bisa memberikan kemanfaatan duniawi, seperti menolak suatu kejahatan atau mendatangkan suatu keuntungan, tidak berarti bahwa hal itu tidak termasuk syirik.


Catatan Kaki

[1] Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa ada di antara manusia yang meminta perlindungan kepada jin agar merasa aman dari apa yang mereka khawatirkan, akan tetapi jin itu justru menambah dosa dan rasa khawatir bagi mereka karena mereka tidak meminta perlindungan kepada Allah.  


Dengan demikian, ayat ini menunjukkan bahwa isti’adzah (meminta perlindungan) kepada selain Allah adalah termasuk syirik dan (perkara yang -red) terlarang.


Sumber: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/kitab-tauhid.html



Tidak ada komentar: