Ditulis oleh: Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan
Setelah memberitahukan dahsyatnya azab kubur dan sebab-sebab
yang akan menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui
lisan Rasulullah yang mulia, dengan rahmat dan keutamaan-Nya, Allah
juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab
kubur tersebut.
Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab secara global
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam azab kubur sebagaimana yang telah disebutkan.
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat
sebelum tidur untuk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan,
baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu.
Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya
dengan Allah, sehingga dia tidur dalam keadaan bertaubat dan
berkemauan keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari
tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika
tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun
tidur dalam keadaan siap untuk beramal dengan senang hati, karena Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya dan berhasil mendapatkan
segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat
bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir
setelah itu dan melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n
ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa
yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan berikan
hidayah taufik untuk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah.
2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
- Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang dan malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid , Rasulullah bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا
فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali
orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah l. Amalannya akan
dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah
kubur.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
- Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit, dari Nabi :
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ
دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى
حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي
سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah
l: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat
calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari azab kubur,
diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan
hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk
memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi,
Ibnu Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya
hasan)
- Mati pada malam Jumat atau siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, dari Nabi, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya,
kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan
Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Ahkamul Jana’iz bahwa
hadits ini dengan seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)
- Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang
akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat
Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dengan sedikit perubahan]
- Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah berlindung dari
azab kubur dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Setelah mengetahui dan meyakini adanya azab kubur yang demikian
mengerikan dan menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang
shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, dan hal-hal yang
akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah
selamat dari berbagai azab tersebut dan mendapatkan nikmat di dalamnya
dengan rahmat-Nya.
Allah berfirman:
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih
maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah
keberuntungan yang nyata.” (Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari
kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab
daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat
kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah beritakan dalam hadits Al-Bara’ yang panjang:
- mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.”
- dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah kubur.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Ibrahim: 27)
- Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga,
dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di
dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya,
sebagaimana yang Rasulullah n kabarkan dalam hadits Al-Bara’ yang
panjang:
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ
وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ. قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ
رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ. قَالَ:
وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ
فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ
تُوعَدُ. فَيَقُولُ لَهُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ
بِالْخَيْرِ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan pakaian
dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah
kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata
memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus
pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dengan
perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu
dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang
yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang
shalih…” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah l meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid
hingga akhir hayat kita dan menyelamatkan kita dari berbagai fitnah
(ujian) dunia dan fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dalam
jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
http://asysyariah.com/amalan-yang-menyelamatkan-dari-azab-kubur/