Pertanyaan:
Assalamu’ alaikum. Di mana roh ditempatkan setelah mati, apakah di langit, di surga dan
neraka? Apakah ada di sekeliling kita? Apakah ia mempunyai hubungan dengan jasad yang ditanam di bumi?
Makruz Sahlan (makruze.***@*****.com)
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah, wash-shalatu wassalamu ‘ala Rasulillah.
Pertama, kami ingatkan agar kita tidak disibukkan dengan pertanyaan yang “kurang bermanfaat”
dalam kehidupan kita sehari-hari, karena ilmu semacam ini, baik kita
ketahui maupun tidak kita ketahui, tidak memberikan banyak pengaruh bagi
ibadah maupun amal kita. Salah satunya adalah pertanyaan tentang roh.
Jika kita mengetahui keberadaan roh–apakah di jasad, di langit, atau
di bumi–apakah kemudian kita akan menjadi semakin rajin beribadah, atau
kita menjadi semakin takut kepada Allah? Jika yang ditanyakan “Apakah roh orang yang zalim juga disiksa?”,
mungkin bisa kita katakan bahwa pertanyaan tersebut termasuk pertanyaan
yang wajar karena, boleh jadi, jawaban atas pertanyaan tersebut bisa
menambah ketakwaan kita. Namun, tentunya tidak bermanfaat jika
pertanyaan tentang keberadaan roh ini terkait dengan pemahaman yang
salah di masyarakat. Oleh karena itu, Allah mencela sikap orang Yahudi
yang bertanya tentang roh, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Isra`,
ayat 85.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu
Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit.”
Kedua, dari penjelasan di atas, bukan
berarti bahwa para ulama tidak membahas masalah tempat roh setelah
orangnya meninggal. Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan
posisi roh setelah terpisah dari jasad (dalam buku Al-Yaumul Akhir, hlm. 102), dengan rincian sebagai berikut:
a). Roh para nabi.
Roh mereka berada di tempat tertinggi, bersama para malaikat. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, pada detik-detik wafatnya, mengatakan, “Ar-Rafiiqul a’la (kumpulkanlah aku bersama sahabat terbaik yang berada di atas).”
b). Roh para syuhada.
Roh mereka berada di tembolok burung-burung hijau di surga. Burung ini memiliki sarang yang menggantung di bawah ‘Arsy, sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih riwayat muslim.
c). Roh orang mukmin yang saleh.
Roh mereka berada di tembolok burung (bukan burung berwarna hijau) yang
bergelantungan di pohon-pohon surga, sebagaimana disebutkan dalam hadis
riwayat Ahmad yang dinilai sahih oleh Al-Albani.
d). Roh ahli maksiat (orang yang gemar bermaksiat).
Roh mereka berada di tempat mereka mendapat siksaan.
- Roh pezina berada di suatu lubang seperti tanur; bagian atasnya sempit, dan bagian bawahnya longgar. Dari bawah tanur ini dinyalakan api, kemudian mereka berlomba-lomba berebut naik ke atas.
- Roh orang yang makan hasil riba berada di sungai darah; dia berenang,
berusaha menepi. Ketika hampir sampai ke tepi, dia dilempari batu,
kemudian dia berbalik lagi ke tengah.
- Roh tukang bohong akan digantung, kemudian mulutnya dirobek sampai ke tengkuk.
Semua ini disebutkan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Bukhari.
e). Roh orang kafir.
Roh mereka disiksa di alam kubur, dengan siksaan yang pedih. Dia dipukul dengan gadha oleh sosok makhluk yang buta lagi tuli. Andaikan gadha
itu dipukulkan ke gunung, niscaya gunung tersebut akan menjadi tanah.
Ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat An-Nasa’i. Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits, dari Dewan Pembina Konsultasi Syariah.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
http://www.konsultasisyariah.com/tempat-roh-setelah-kematian/