Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: "Rasulullah صلي الله عليه
وسلم bersabda: 'Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada
Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai
dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma'il. Dan aku duduk
bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat 'Ashar
sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang
budak.'" (HR. Abu Dawud no. 3667, lihat Shahiih Abi Dawud 11/698 no.
3114 - MisykaatulMashaabiih no. 970, hasan).
Membaca Ayat Kursi (Pagi dan Sore 1x)
Imam Ibnu Qayyim رحمه الله berkata:
"Waktunya antara Shubuh hingga terbit
matahari, dan antara 'Ashar hingga terbenam matahari."
Dalil dari al-Qur-an tentang Dzikir Pagi dan Petang.
Dalil dari al-Qur-an tentang Dzikir Pagi dan Petang.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah
(dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41-42).
Al-Jauhari (seorang ahli bahasa Arab) be rkata: (أَصِيلاً) artinya, waktu antara 'Ashar sampai Maghrib."
Al-Jauhari (seorang ahli bahasa Arab) be rkata: (أَصِيلاً) artinya, waktu antara 'Ashar sampai Maghrib."
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya
janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah
seraya memuji Rabb-mu pada waktu petang dan pagi." (QS. Al-Mu'min:
55)
(َالْإِبْكَار) artinya, awal siang hari, sedangkan (الْعَشِيُّ) artinya, akhir siang hari.
Allah سبحانه و تعالي berfirman:
(َالْإِبْكَار) artinya, awal siang hari, sedangkan (الْعَشِيُّ) artinya, akhir siang hari.
Allah سبحانه و تعالي berfirman:
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
"Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang
mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari
dan sebelum terbenam(nya)." (QS. Qaaf: 39).
Ini merupakan penafsiran dari apa yang disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah صلي الله عليه وسلم, bahwa siapa yang mengucapkan begini dan begitu pada pagi dan petang hari..., maksudnya adalah sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, yaitu memulainya sesudah shalat Shubuh dan sesudah
Ini merupakan penafsiran dari apa yang disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah صلي الله عليه وسلم, bahwa siapa yang mengucapkan begini dan begitu pada pagi dan petang hari..., maksudnya adalah sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, yaitu memulainya sesudah shalat Shubuh dan sesudah
=======================
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk."
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ
إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ،
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا،
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." Al-Baqarah: 255) (Dibaca pagi dan sore 1x) [1]
Membaca Surat Al-Ikhlas (Dibaca Pagi dan Sore 3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
"Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.'" (QS. Al-Ikhlash: 1-4). (Dibaca pagi dan sore 3x). [2]
Membaca Surat Al-Falaq (Dibaca Pagi dan Sore 3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا
وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ
إِذَا حَسَدَ
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) Shubuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."' (QS. Al-Falaq: 1-5). (Dibaca pagi dan sore 3x). [3]
Membaca Surat An-Naas (Dibaca Pagi dan Sore 3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ
الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.'" (QS. An-Naas: 1-6) (Dibaca pagi dan sore 3x) [4]
Membaca (Dibaca Pagi 1x)
Ketika pagi, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا
بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ
مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ،
رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur." (Dibaca pagi 1x) [5]
Membaca (Dibaca Sore 1x)
Dan ketika sore, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ،
وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ،
رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا
بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ
مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ
أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
"Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur." (Dibaca Sore 1x)
Membaca (Dibaca Pagi 1x)
Ketika pagi, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
"Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk)." (Dibaca pagi 1x) [6]
Membaca (Dibaca sore 1x)
Dan ketika sore, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.
"Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk)." (Dibaca sore 1x)
Membaca Sayyidul Istighfar (Dibaca Pagi dan Sore 1x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau." (Dibaca pagi dan sore 1x) [7]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 3x)
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ،
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ
بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
"Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau." (Dibaca pagi dan sore 3x) [8]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 1x)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ
وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ
احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ
وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ
أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi)." (Dibaca pagi dan sore 1x) [9]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 1x)
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ
أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
"Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan sekutunya, (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya." (Dibaca pagi dan sore 1x) [10]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 3x)
بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Dengan Nama Allah yang tidak ada bahaya atas Nama-Nya sesuatu di bumi dan tidak pula dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Mahamengetahui." (Dibaca pagi dan sore 3x) [11]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 3x)
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
"Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah)." (Dibaca pagi dan sore 3x) [12]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 1x)
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ
أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى
نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
"Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku meski sekejap mata sekali pun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)." (Dibaca pagi dan sore 1x) [13]
Membaca (Dibaca Pagi 1x)
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ
وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا
إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ..
"Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik." (Dibaca pagi 1x) [14]
Membaca (Dibaca Sore 1x)
Dan ketika sore, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ
وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا
إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.
"Di waktu sore kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik." (Dibaca sore 1x)
Membaca (Dibaca setiap hari 10x atau 1x)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
"Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (Dibaca 10x [15] atau dibaca 1x) [16]
Membaca (Dibaca setiap hari 100x)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
"Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu." (Dibaca setiap hari 100x) [17]
Membaca (Dibaca Pagi 3x)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
"Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya." (Dibaca pagi 3x) [18]
Membaca (Dibaca Pagi 1x)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima." (Dibaca pagi 1x) [19]
Membaca (Dibaca Pagi dan Sore 100x)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
"Mahasuci Allah, aku memuji-Nya." (Dibaca pagi dan sore 100x) [20]
Membaca (Dibaca setiap hari 100x)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya." (Dibaca setiap hari 100x) [21]
Membaca (Dibaca Sore 3x)
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan-Nya." (Dibaca sore 3x) [22]
Membaca Shalawat (Dibaca Pagi dan Sore 10x)
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
_________
Fote Noote:
[1] Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga pagi hari." (HR. Al-Hakim 1/562, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/418 no. 662, shahih).
[1] Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga pagi hari." (HR. Al-Hakim 1/562, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/418 no. 662, shahih).
[2] HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi
no. 3575, Ahmad V/312, Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi
no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih
[3] Ibid.
[4] “Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. At-Tirmizi berkata “Hadits ini hasan shahih” HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312, Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih
[5] HR. Muslim IV/2088 no. 2723, Abu Dawud no. 5071, at-Tirmidzi 3390, shahih
[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262.
[7] "Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga." (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280)
[8] HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil Mufrad no. 539, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan
[9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, Abu Dawud no. 5074, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih
[10] Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه "Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur." HR. At-T irmidzi no. 3392 dan Abu Dawud no. 5067, lihat Shahiih at-Tirmidzi no. 2071, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753
[11] "Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya." HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088, Ahmad no. 446 dan 476, Tahqiq Ahmad Syakir dan Ibnu Majah no. 3869, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih.
[12] "Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat." HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/415 no. 657, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat juga Shahiih al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma'aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.
[13] HR. An-Nasa-i, al-Bazzar dan al-Hakim 1/545, lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/AV7 no. 661, hasan
[14] HR. Ahmad III/406, 407, V/123, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wol Lailah no. 34, Misykaatul Mashaabiih no. 2415, Shahiihal-Jaami'ish Shaghiir no. 4674, shahih
[15] HR. Muslim no. 2693, Ahmad V/420, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 113 dan 114, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/416 no. 660, shahih.
[16] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, Shahiih Jaami'ish Shaghiir no. 6418, MisykaatulMashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih.
[17] "Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu." HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i ('Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya lafazhnya: "Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari."... Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762
[18] HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44.
[19] HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiib Ibni Majah 1/152 no. 753 dan Ibnus Sunni dalam 'Amalul Yaum walLailah, shahih.
[20] HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, Syarak Muslim XVTV 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha'if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-'iifah no. 5296).
[21] HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:قَالَ رَسُو لُ اللهِ صلي الله عليه وسلم :
يَااَيُّهَا النَّسُ، تُوبُواإِلَيْ اللهِ. فَإِنِّيْ اَتُوبُ فِيْ
الْيَومِ إِلَيْهِ مِانَةً مَرَّةٍ
Dari Ibnu 'Umar ia berkata: "Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: 'Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari seratus kali.'" HR. Muslim no. 2702 (42).
Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
[إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ]
"Sesungguhnya hatiku lupa padahal sesungguhnya aku istigfar (minta
ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali." (HR. Muslim no. 2702
(41)
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
'Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Mahaberdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.'
Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang." HR. Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/282.
Ayat yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya: (QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.
[22] HR. Ahmad 11/290, an-Nasa-i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 590, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/412 no. 652, Shahiih al-Jaami 'ish Shaghiir no. 6427
[23] Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.” (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))
(*) Penambahan ini dari saya (faisal) dari http://www.rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3379-bacaan-dzikir-pagi.html
Manfaat Doa dan Dzikir
Manfaat do'a dan dzikir banyak sekali, bisa mencapai seratus lebih. Kami sebutkan sebagian di antaranya:
1. Mendatangkan keridhaan Allah سبحانه و تعالي.
2. Mengusir syaitan, menundukkan dan mengenyahkannya.
3. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati.
4. Mendatangkan kegembiraan dan ketenteraman (di dalam) hati.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Membuat hati dan wajah berseri.
7. Melapangkan rizki.
8. Menimbulkan karisma dan rasa percaya diri.
9. Menumbuhkan rasa cinta yang merupakan ruh Islam, menjadi inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan. Dzikir merupakan pintu cinta, dan jalan untuk itu sangat agung dan lurus.
10. Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan. Dia beribadah kepada Allah dan Allah melihat dirinya secara langsung. Tetapi orang yang lalai untuk berdzikir tidak akan sampai kepada kebajikan, sebagaimana orang yang hanya duduk saja, tidak akan sampai ke tempat tujuan.
11. Membuahkan ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Selagi dia lebih banyak kembali kepada Allah dengan cara menyebut Asma'-Nya, maka dalam keadaan seperti apapun dia akan kembali kepada Allah dengan hatinya, sehingga Allah menjadi tempat mengadu dan tempat kembali, kebahagiaan dan kesenangannya, tempat bergantung tatkala senang dan mendapat bencana atau musibah.
12. Membuahkan kedekatan kepada Allah. Seberapa jauh dia melakukan dzikir kepada Allah, maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Allah, dan seberapa jauh ia lalai melakukan dzikir, maka sejauh itu jarak yang memisahkannya dengan Allah.
13. Membukakan pintu yang lebar dari berbagai pintu ma'rifat.[1] Semakin banyak dia berdzikir, maka semakin lebar pintu ma'rifat yang terbuka baginya.
14. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan memuliakan-Nya.
15. Membuatnya selalu ingat Allah, sebagaimana Allah berfirman: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu..." (QS. Al-Baqarah: 152).
16. Membuat hati menjadi hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
"Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang
akan terjadi pada ikan seandainya ia berpisah dengan air?"
17. Dzikir merupakan santapan hati dan ruh. Jika hati dan ruh kehilangan santapannya, maka sama dengan badan yang tidak mendapatkan santapannya. Suatu kali, kami (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah) menemui Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah yang sedang melaksanakan shalat Shubuh. Seusai shalat, ia berdzikir kepada Allah hingga hampir tengah hari. Pada saat itu, ia menoleh ke arahku seraya berkata:
"Inilah santapanku, andaikan aku tidak mendapatkan santapan ini, tentu kekuatanku akan hilang."
Syaikhul Islam juga pernah berkata kepada kami:
"Aku tidak akan meninggalkan dzikir, kecuali dengan niat memang itulah
yang dikehendaki oleh jiwaku atau karena aku ingin istirahat. Istirahat
ini artinya persiapan bagiku untuk melakukan dzikir berikutnya."
18. Membersihkan hati dari karatnya. Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedangkan untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan istighfar.
19. Menghapus kesalahan dan menghilangkannya. Dzikir merupakan kebaikan yang paling agung. Sementara kebaikan dapat menyingkirkan keburukan.
20. Menghilangkan kerisauan dalam hubungan antara dirinya dengan Allah. Orang yang lalai tentu akan dihantui kerisauan antara dirinya dengan Allah, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dzikir.
21. Takbir (اللَّهُ أَكْبَرُ), tasbih (سُبْحَانَ اللهِ), tahmid (الْحَمْدُ لِلَّهِ) dan tahlil (وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ) yang diucapkan hamba saat berdzikir akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan.
22. Hamba yang mengenal Allah سبحانه و تعالي dengan cara berdzikir di saat lapang, menjadikan dirinya tetap mengenal-Nya saat menghadapi kesulitan, dan Dia akan mengenalnya disaat ia mengalami kesulitan.
23. Berdzikir kepada Allah merupakan benteng yang kokoh dari keburukan-keburukan dunia dan akhirat, serta menyelamatkan diri dari adzab Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Mu'adz bin Jabal رضي الله عنه dan dia memarfu’kannya:
"Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allah selain dari dzikir kepada-Nya." [2]
24. Menyebabkan turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para Malaikat mengelilingi orang yang berdzikir, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi [3] صلي الله عليه وسلم
25. Dzikir menyibukkan lisan dari melakukan ghibah, adu domba, dusta, kekejian dan kebathilan.
Sudah selayaknya bagi seorang hamba ketika berbicara atau berkata hendaknya berkata yang baik atau diam. Ia harus menjauhkan ghibah (membicarakan
aib orang lain), dusta (bohong), menghasut, berkata-kata yang keji,
memfitnah dan hal-hal yang diharamkan Allah. Oleh karena itu dia harus
membersihkan lisannya dengan banyak berdzikir.
Siapa yang membiasakan lidahnya untuk berdzikir, maka lidahnya lebih
terjaga dari ke-bathilan dan perkataan yang sia-sia. Namun, siapa yang
lidahnya tidak pernah mengenal dzikir, maka kebathilan dan kekejian
banyak terucap dari lidahnya.
26. Majelis dzikir merupakan majelis para Malaikat, sedangkan majelis kelalaian dan permainan merupakan majelis syaitan. Hendaklah seorang hamba memilih, mana yang lebih dia sukai dan yang lebih dia prioritaskan (utamakan). Karena dengan begitulah dia akan menentukan tempat di dunia dan di akhirat.
27. Malaikat akan selalu memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang yang berdzikir. Dan banyak berdzikir membuat seseorang terhindar dari sifat nifaq.
28. Dengan berdzikir kepada Allah, maka pelakunya akan merasa bahagia, begitu pula dengan orang yang dekat dengannya. Dialah orang yang senantiasa mendapatkan barakah. Tapi orang yang lalai, dia akan senantiasa gundah karena kelalaiannya, begitu pula orang yang dekat dengannya.
29. Dzikir memberikan rasa aman dari penyesalan di hari Kiamat, karena majelis yang di dalamnya tidak terdapat dzikir kepada Allah, maka akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat.
30. Berdzikir kepada Allah sambil meneteskan air mata dikala sendiri, akan menjadi perlindungan bagi pelakunya dari panas matahari di padang Mahsyar pada hari Kiamat, karena dia dilindungi oleh 'Arsy Allah. Sementara orang lain yang tidak berdzikir kepada Allah, akan tersengat oleh panasnya matahari pada saat itu.
31. Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah, namun paling agung dan paling utama. Sebab, gerakan lidah merupakan gerakan anggota badan yang paling ringan dan paling mudah.[4]
32. Dzikir merupakan tanaman Surga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
"Pada malam aku di isra'-kan, aku bertemu Ibrahim al-Khaliil, seraya berkata kepadaku: 'Hai Muhammad, sampaikanlah salamku kepada umatmu dan beritahu-kanlah kepada mereka bahwa Surga itu bagus tanahnya, segar airnya dan bahwa Surga itu merupakan kebun, sedangkan tanamannya adalah:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
"Mahasuci Allah, segala puji milik-Nya, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah dan Allah Mahabesar." [5]
Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan gharib [6]. Dia juga meriwayatkan dari Abu az-Zubair, dari Jabir, dari Nabi صلي الله عليه وسلم beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan:
سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
'Mahasuci Allah, aku memuji-Nya', maka ditanamkan baginya pohon kurma di Surga." Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan shahih. [7]
33. Pemberian dan karunia yang dilimpahkan karena dzikir ini tidak pernah dilimpahkan karena amal yang lain. Di dalam ash-Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim) disebutkan, dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa mengucapkan:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
'Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Baginya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.' (Sebanyak) seratus kali dalam sehari, maka dia mendapat pahala seperti pahala membebaskan sepuluh budak wanita, ditetapkan baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus keburukan dan hal itu menjadi perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga petang hari, dan tidak ada seseorang yang membawa sesuatu yang lebih baik daripada apa yang dibawa oleh orang itu, kecuali orang yang melakukannya lebih banyak lagi." [8]
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dia berkata: "Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: 'Aku mengucapkan:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
'Mahasuci Allah, segala puji milik-Nya, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah dan Allah Mahabesar,' lebih kusukai daripada terbitnya matahari." [9]
Dari Tsauban, bahwa Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang pada pagi dan sore hari mengucapkan:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
'Aku ridha kepada Allah sebagai Rabb-ku, kepada Islam sebagai agamaku,
dan kepada Muhammad sebagai Rasulku,' maka ada hak atas Allah untuk
meridhainya." [10]
Rasulullah juga bersabda: "Barangsiapa yang masuk pasar seraya mengucapkan:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ
وَهُوَ حَيٌّ لاَيَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ
'Tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan dan pujian, Yang menghidupkan dan mematikan, Dia hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Mahaber-kuasa atas segala sesuatu,' maka Allah menetapkan baginya sejuta kebaikan, menghapus sejuta kesalahan dan meninggikan baginya sejuta derajat." [11]
34. Terus-menerus berdzikir kepada Allah membuat hati seseorang tidak melalaikan Allah, dan lalai mengingat Allah menjadi sebab penderitaan hamba di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang melalaikan Allah, maka ia akan lalai terhadap dirinya dan kemaslahatannya dan ia akan binasa. Allah سبحانه و تعالي berfirman: "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Hasyr: 19)
"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkan-nya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, Ya Rabb-ku, mengapa Engkau menghimpunku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah orang yang melihat? 'Allah berfirman: 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.'" (QS. Thaahaa: 124-126).
Artinya, engkau dilupakan dalam kubangan adzab, sebagaimana engkau
melupakan ayat-ayat-Ku dan tidak mau mengamalkannya. Berpaling dari
mengingat Allah juga membuatnya berpaling dari mengingat apa yang
diturunkan-Nya atau mengingat apa yang diturunkan Allah di dalam
Kitab-Nya. Akibatnya lebih lanjut, dia lupa terhadap hal-hal yang telah
disebutkan Allah di dalam Kitab-Nya, lupa terhadap Asma'-Nya,
sifat-sifat, perintah, anugerah dan nikmat-nikmat-Nya. Ini semua sebagai
akibat berpaling dari Kitab Allah. Dengan kata lain, "Siapa yang
berpaling dari Kitab-Ku, tidak mau membacanya, tidak mendalaminya,
tidak memahaminya dan tidak mengamalkannya, maka hidup dan kehidupannya
akan menjadi sempit dan dia akan senantiasa tersiksa."[12]
Hal ini berbeda dengan orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan. Kehidupan mereka di dunia merupakan kehidupan yang sangat menyenangkan, dan di akhirat mereka mendapat pahala. Allah سبحانه و تعالي berfirman:
"Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan, sungguh akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat. " (QS. Huud: 3).
"Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabb-mu.' Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah ini adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)
35. Dzikir senantiasa menyertai hamba sekalipun dia berada di tempat tidur, di pasar, saat sehat, saat sakit, saat mendapatkan kenikmatan dan kesenangan, saat menderita dan mendapat cobaan, bahkan dzikir itu menyertai hamba pada setiap saat.
36. Dzikir merupakan cahaya bagi orang yang berdzikir di dunia, cahaya baginya di kuburan, cahaya baginya di tempat kembalinya, meneranginya saat berlalu di atas ash-Shirath, dan tidak ada yang bisa menyinari kubur dan hati melainkan hanya dengan berdzikir kepada Allah. Allah سبحانه و تعالي berfirman:
"Dan apakah yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap-gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'aam: 122)
37. Dzikir merupakan pangkal landasan, jalan manusia secara umum dan kecintaan yang ditebarkan. Siapa yang dibukakan untuk melakukan dzikir, berarti telah dibukakan untuk menuju kepada Allah.
38. Di dalam hati ada suatu celah yang sama sekali tidak bisa disumbat kecuali dengan dzikir. Jika dzikir merupakan semboyan hati dan ia juga mengingatkan jalan yang seharusnya ditempuh, maka inilah dzikir yang disebut dengan dzikir yang dapat menutupi celah, sehingga manusia menjadi kaya bukan karena harta, terpandang bukan karena keturunan, disegani bukan karena kekuasaan. Namun, jika ia lalai berdzikir kepada Allah, maka keadaannya menjadi sebaliknya, ia miskin sekalipun hartanya banyak, hina sekalipun memegang kekuasaan dan tidak dipandang sekalipun keluarganya mapan.
39. Dzikir dapat menghimpun yang bercerai berai dan menceraiberaikan yang terhimpun, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Apa yang bercerai berai dalam hati hamba dapat dihimpun, seperti kehendak dan hasratnya. Siksaan yang paling pedih ialah jika apa yang ada di dalam hatinya itu bercerai berai. Hatinya hidup dan merasakan kenikmatan jika kehendak dan hasrat hatinya berhimpun menjadi satu.
40. Dzikir menggugah hati dari keadaan yang selalu tidur dan membangunkannya dari keadaan yang selalu mengantuk. Jika hati selalu tidur dan mengantuk, maka ia kehilangan sekian banyak keuntungan, yang berarti akan mengalami kerugian. Jika ia tersadar dan menyadari apa yang lolos dari tangannya selama tidur itu, maka dia akan merasa sangat menyesal, lalu berusaha menghidupkan sisa umurnya dan mencari apa yang lolos dari tangannya. Tidak ada yang bisa membangkitkan dirinya dari keadaannya kecuali dzikir. Sesungguhnya kelalaian itu merupakan tidur yang nyenyak.
41. Dzikir yang intinya tauhid merupakan sebatang pohon yang membuahkan pengetahuan dan keadaan yang dapat dilalui oleh orang-orang yang menuju kepada Allah. Tidak ada cara untuk mendapatkan buahnya kecuali dari pohon dzikir. Jika pohon itu semakin besar dan akarnya kokoh, maka ia akan banyak menghasilkan buah.
42. Orang yang berdzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya. Kebersamaan ini bersifat khusus, bukan kebersamaan karena bersanding, tetapi kebersamaan karena kedekatan, cinta, pertolongan dan taufiq.[13] Allah سبحانه و تعالي berfirman: "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. An-Nahl: 128)
"Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 249)
"Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Al-'Ankabuut: 69)
"Janganlah engkau bersedih hati, karena sesungguhnya Allah beserta kita." (QS. At-Taubah: 40)
Karena kebersamaan ini, orang yang melakukan dzikir mendapatkan bagian
yang melimpah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits qudsi: "Aku
bersama hamba-Ku selagi dia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak
karena Aku."[14]
43. Sesungguhnya di dalam hati itu ada kekerasan yang tidak bisa dicairkan kecuali dengan ber-dzikir kepada Allah. Maka, kekerasan hati seorang hamba harus diobati dengan berdzikir kepada-Nya.
44. Dzikir merupakan penyembuh dan obat penyakit hati. Hati yang sakit hanya bisa disembuhkan dengan berdzikir kepada Allah. Imam Mak-hul berkata: "Mengingat Allah itu merupakan kesembuhan, dan mengingat manusia itu merupakan penyakit."
45. Dzikir mendatangkan shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Siapa yang mendapatkan shalawat Allah dan para Malaikat, maka dia adalah orang yang sangat beruntung. Allah سبحانه و تعالي berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan Malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman." (QS. Al-Ahzab: 41-43).
Shalawat dari Allah dan para Malaikat-Nya ini merupakan sebab untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.
46. Dzikir kepada Allah dapat memudahkan kesulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syari'at, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah.
47. Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatangkan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka akan hilang ketakutan itu.
48. Sesungguhnya dzikir kepada Allah akan memberikan kekuatan bagi orang yang berdzikir, sehingga seakan-akan dengan dzikir itu dia mampu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berat tanpa disangka-sangkanya.
Rasulullah صلي الله عليه وسلم pernah mengajari puterinya, Fathimah, dan 'Ali bin Abi Thalib agar mereka bertasbih sebanyak 33 kali pada saat malam tatkala beranjak tidur, bertahmid sebanyak 33 kali dan bertakbir sebanyak 34 kali, tepatnya ketika Fathimah meminta seorang pembantu untuk membantu pekerjaannya dan mengadukan pekerjaannya yang berat, karena harus menjalankan alat penggiling dan melaksanakan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Dan Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: "Yang demikian itu lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang hamba/pelayan."[15]
49. Dzikir adalah pangkal syukur. Orang yang tidak berdzikir adalah orang yang tidak bersyukur kepada Allah. Dzikir dan syukur adalah paduan kebahagiaan dan kejayaan. Allah سبحانه و تعالي menghimpun antara dzikir dan syukur dalam firman-Nya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."(QS. Al-Baqarah: 152).
50. Termasuk dzikir kepada Allah; melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan hukum-hukum-Nya.[16] Wallaahu a'lam.
________
Fote Noote:
[1] Ma'rifat diperoleh dengan cara:
1.Belajar al-Qur-an dan as-Sunnah menurut pemahaman Sahabat رضي الله عنهم
2. Mengamalkan yang wajib, sunnah dan menjauhkan yang dilarang.
3. Ikhlas dalam beramal.
4.1ttiba' kepada Rasulullah صلي الله عليه وسلم
5. Selalu berdzikir kepada Allah سبحانه و تعالي.
[2] HR. Ahmad V/639, at-Tirmidzi no. 3377.
[3] HR. Muslim no. 2699 dan selainnya.
[4] Di antara contoh kalimat yang ringan di lidah dan berat dalam timbangan dan dicintai oleh Allah سبحانه و تعالي yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
"Mahasuci Allah, aku memuji-Nya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung." (Hadits
shahih riwayat al-Bukhari no. 6404 dan Muslim no. 2694).
[5] Lihat Silsilah al-Ahaadiits asb-Sbahiihah no. 105. Di dalam riwayat Imam Muslim, perkataan yang dicintai oleh Allah itu empat: "Subhanallah, Alhamdulillaah, Laa Ilaaha illallaah, Allaahu Akbar."
[6] Lihat Shahiih al-Adzkaar oleh Syaikh Salim bin 'led al-Hilali 1/90 no. 34
[7] Lihat Shahiih al-Adzkaar oleh Syaikh Salim bin 'led al-Hilali 1/90 no. 35.
[8] HR. Al-Bukhari dalam Fat-hul Baari VI/338 no.3293 dan XI/201 no. 6403, Muslim dalam Syarh Muslim XVH/16-17. HR. Muslim no. 2695 (32), at-Tirmidzi no. 3597
[9] HR. Muslim no. 2695 (32),at- Tirmizi no.3597
[10] Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 3389 dan selainnya. Hadits hasan, lihat Shahiih al-Waabilish Shayyib hal. 88-89.
[11] HR. At-Tirmidzi no. 3429, Ibnu Majah no. 2235, Ahmad I/4 dan yang lainnya. Hadits hasan, lihat takhrijnya dalam Shahiih al-Waabilish Shayyib hal. 250-256
[12] Shahiih al-Waabilish Shayyib hal. 91
[13] Ma'iyyah adalah satu sifat dari sifat-sifat Allah, dan ma'iyyah ini ada dua:
1. Ma'iyyah khusus, yaitu kebersamaan Allah dengan makhluk-Nya yang kita tidak tahu tentang kaifiyat (bagaimana)nya kecuali Allah, seperti sifat-sifat-Nya. Dan ma'iyyah ini
mengandung makna bahwa Allah meliputi hamba-Nya yang dicintai,
menolongnya, memberikan taufiq, menjaganya dari kebinasaan dan lainnya.
2. Ma'iyyah umum yaitu kebersamaan Allah dengan
makhluk-Nya, di mana Allah mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya dan Allah
tahu semua keadaan mereka, tindak-tanduk mereka yang lahir maupun yang
bathin, dan yang seperti ini tidak mesti Allah itu bersatu dengan hamba-Nya,
karena Allah tidak bisa di-qiyaskan dengan makhluk-Nya. Dan tingginya
Allah di atas makhluk-Nya tidak menafikan kebersamaan Allah dengan
hamba-hamba-Nya, berbeda dengan makhluk, karena keberadaan makhluk itu
di satu tempat (arah), mesti ia tidak tahu tentang tempat (arah) yang
lainnya. Dan Allah tidak sama dengan sesuatu pun karena kesempurnaan
ilmu dan kekuasaan-Nya.
(Ta'liq atas at-Tanbiihaat al-Lathiifah hal. 45 oleh Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Baaz رحمه الله)
[14] HR. Al-Bukhari dalam Fat-hul Baari XIII/417, Ibnu majah no. 3792, Ahmad II/540, al-Hakim I/496 dan Ibnu Hibban no. 2316, shahih
[15] HR. Al-Bukhari dalam Fat-hul Baari VII/71, Muslim dalam Syarh Muslim XVII/45
[16] Diringkas dengan sedikit perubahan dari kitab Shabiih d-Waabilish Shayyib mind Kdimith Thayyib, hal. 82-155. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, tahqiq Syaikh Salim bin 'led al-Hilali, cet. III Daar Ibnil Jauzi 1416 H.
____________
Sumber: Ebook chm www.ibnumajjah.wordpress.com Dengan di edit salah satu kesalahan didalamnya dan beberapa penambahan .
Dzikir diatas tidak harus dibaca/diamalkan semua, sebagian saja juga boleh.
Tidak perlu susah untuk menghafal, rutinkan membacanya, insya Allah
dengan sendirinya akan bisa menghafalnya. Semoga bermanfaat dan semoga
kita dimudahkan untuk mengamalkannya.
***
http://faisalchoir.blogspot.com/2011/05/dzikir-pagi-dan-petang.html