Minggu, 20 April 2014

UJIAN KUBUR SERTA PENETAPAN NIKMAT DAN AZABNYA

Oleh: Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhaliy

Ingatlah apa yang akan terjadi setelah kematian berupa fitnah kubur, yaitu pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir kepada semua yang telah mati, sama saja ia di kebumikan dalam kubur, dimakan binatang-binatang buas, dibawa terbang oleh burung, atau dibawa terpencar oleh angin ke segala penjuru dan lautan. Tidak boleh tidak, ia harus mendapatkan pertanyaan tentang Rabb, Dien, dan Rasul, maka siapkanlah jawaban untuk pertanyaan itu wahai saudaraku, perhitungkanlah baik-baik fitnah kubur ini, sebab sesungguhnya tidak ada tempat lari dan mengelak darinya, ketika itu Alloh Ta’ala meneguhkan orang-orang yang beriman dengan perkataan tsabit (teguh) dan Alloh menyesatkan orang-orang yang zhalim. Semoga Alloh merahmati Syaikh Al Hafizh bin Ahmad Al

Hakamiy yang telah mengungkapkan makna ini dalam syairnya:
Sesungguhnya setiap kita dimanapun akan ditanya
Tentang Rabb, Dien dan Rasul
Ketika itu Al Muhaimin mengokohkan
Dengan perkataan tsabit orang-orang beriman
Menjadi yakin orang yang ragu tatkala itu
Bahwasanya tempat kembalinya kebinasaan

Jika engkau hendak menelaah perincian fitnah itu-semoga Alloh menyelamatkan kita darinya-agar engkau mendapatkan tambahan nasehat, peringatan, rasa takut, khusyu’ dan persiapan diri, maka dengarkanlah-semoga Alloh meneguhkanmu dan memberimu hidayah- kepada riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari Al Barra’ bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu yang berkata:

“Kami keluar bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam membawa jenazah seorang dari kaum Anshar hingga akhirnya kami sampai ke kubur. Ketika ia dimasukkan ke liang lahat, maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam duduk, kamipun duduk di sekeliling Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam seolah di kepala kami ada burung, sedangkan ditangan Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam ada ranting yang ditusuk-tusukkannya ke tanah.

Kemudian Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam mengangkat kepala seraya bersabda: “Mohonlah perlindungan dari azab kubur!! (Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam mengucapkannya dua atau tiga kali), Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin jikalau akan terputus dari dunia menuju akhirat, maka para malaikat turun dari langit menuju kepadanya dengan wajah putih seolah wajah mereka itu matahari sambil membawa kafan surga dan wewangian surga lalu mereka duduk sepanjang mata memandang,kemudian datang malaikat maut lalu duduk di bagian kepalanya seraya berkata,

‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju maghfirah dan keridhaan Alloh’.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Maka iapun keluar laksana cucuran air keluar dari mulut alat penyiraman, lalu malaikat maut mengambilnya, tatkala malaikat maut telah mengambilnya maka para malaikat tidak membiarkan jiwa itu di tangannya sekejap matapun namun diambilnya dan dimasukkan ke dalam kafan dan wewangian tersebut, tercium dari jiwa itu wangi kesturi terharum yang didapatkan di muka bumi, mereka membawanya naik sehingga tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka berkata, ‘Apa bau wangi ini??’, maka yang membawanya berkata, ‘Fulan bin Fulan’ (dengan nama terbaiknya didunia).

Sampai mereka tiba dilangit dunia, pembawanya meminta untuk dibukakan baginya (pintu), maka dibukakan baginya dan ia di antar oleh setiap penjaga langit ke langit yang setelahnya sehingga berakhir di langit ketujuh, maka Alloh Ta’ala berfirman: “Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyin dan kembalikan ke bumi, sebab sesungguhnya dari sanalah Aku telah menciptakan mereka, kepadanya Aku mengembalikan mereka, serta darinya Aku akan mengeluarkan mereka pada kali yang lain.”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Maka ruhnya dikembalikan ke jasadnya, lalu ia didatangi oleh dua malaikat yang duduk didekatnya sambil mengajukan pertanyaan, ‘Siapakah Rabbmu?, Ia menjawab, ‘Alloh Rabbku’, Keduanya bertanya, ‘Apa Dienmu?, Ia menjawab, ‘Dienku Islam’, Keduanya bertanya, ‘Siapa laki-laki yang telah diutus kepada kalian itu?, Ia menjawab, ‘Beliau adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam’.

Maka malaikat bertanya, ‘Bagaimana amalanmu?’, Ia menjawab, ‘Saya telah membaca kitab Alloh maka saya beriman kepadanya dan membenarkannya’, maka terdengar seruan: “Hamba-Ku telah benar, maka berikan ia hamparan surga, pakaikan pakaian surga, dan bukakan baginya pintu ke surga”. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “ Maka ia mendapatkan tiupan angin sepoi surga dan wanginya, serta dilapangkan kuburnya sepanjang mata memandang.

Kemudian ia didatangi oleh seseorang yang berwajah tampan, berpakaian indah dan harum mewangi seraya berkata, ‘Gembiralah dengan kesenanganmu, inilah hari yang dahulu dijanjikan kepadamu’, maka ia berkata kepadanya, ‘Siapakah engkau gerangan yang wajahmu membawa kebaikan??’ Diapun menjawab, ‘Sayalah amalanmu yang shalih’, Ia berkata, ‘Rabb! Tegakkanlah kiamat sehingga saya dapat kembali berkumpul dengan keluarga dan apa yang diberikan bagiku.’

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sedangkan sesungguhnya hamba yang kafir, jikalau akan terputus dari dunia dan menuju akhirat, turun dari langit para malaikat kepadanya dengan wajah hitam sambil membawa kain kasar, lalu mereka duduk di dekatnya sepanjang mata memandang, kemudian menghadaplah Malakul maut hingga duduk di bagian kepalanya seraya berkata, ‘Hai jiwa yang buruk, keluarlah menuju murka Alloh’. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Malakul maut menggerayangi dengan kasar jasadnya, lalu mencabutnya seperti mencabut besi penusuk daging bakar dari wol basah.

Malakul maut mengambilnya, ketika dia mengambilnya maka para malaikat tidak menunggu sekejap mata lalu diambil dari tangan Malakul maut dan dimasukkan ke kain kasar itu, keluar darinya bau sangat busuk seperti bau bangkai terbusuk dimuka bumi. Mereka membawanya naik sehingga tidaklah mereka membawanya melewati suatu kelompok malaikat melainkan para malaikat itu berkata, ‘Apa ruh yang busuk ini??’ Malaikat yang membawa menjawab, ‘fulan bin fulan’ (dengan namanya yang terburuk di dunia). Sampai tiba dilangit dunia, maka dimintakan untuk dibuka (pintu) namun tidak dibukakan baginya. Lalu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam membaca ayat:

Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta bisa masuk ke lubang jarum.” (QS. Al A’raf:40)

Maka Alloh berfirman: “Tulislah catatannya di sijjin bumi yang terendah”,lalu ruhnya dilempar begitu saja, Rasulullah membaca ayat:

Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Alloh, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al Hijj:31)

Ruhnya dikembalikan ke jasadnya, lalu dua malaikat datang mendudukannya seraya berkata, ‘Siapa Rabbmu?’, Ia menjawab, ‘Ah..ah….saya tidak tahu’, Keduanya bertanya, ‘Apa Dienmu?, Ia menjawab, ‘Ah…ah….saya tidak tahu’, Keduanya bertanya, ‘Siapakh lelaki yang diutus kepada kalian itu?, Ia menjawab, ‘Ah…ah…saya tidak tahu’, maka terdengar seruan dari langit, “Dia dusta, berikan dia tikar dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka ia didatangi oleh panas api neraka dan anginnya, disempitkan baginya kubur sehingga terjepit saling bertaut tulang rusuknya.

Kemudian ia didatangi oleh seorang laki-laki berupa jelek, berpakaian buruk, dan berbau busuk seraya berkata, ‘Bergembiralah dengan kesengsaraanmu, inilah harimu yang dahulu diancamkan’, ia berkata, ‘Siapa engkau, wajahmu membawa keburukan??’ Dia menjawab, ‘Akulah amalmu yang buruk’, ia berkata, ‘Wahai Rabb, janganlah Engkau menegakkan hari Kiamat’.”

Dalam sebuah riwayat tentang kisah seorang mukmin (tambahan ini dari Musnad Imam Ahmad juz IV hal.296 dari Al Barra’)
“Sehingga jika ruhnya telah keluar, maka semua malaikat yang ada di antara langit dan bumi juga semua malaikat yang ada di langit bershalawat baginya, dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta semua penjaga pintu berdoa memohon kepada Alloh Ta’ala untuk menaikkan ruhnya dari arah mereka.”

Dalam riwayat lain tentang kisah orang yang kafir (Tambahan ini di dalam Musnad juz IV hal 296 dan Sunnan Abi Dawud juz IV kitab Sunnah no. 4753)

“Lalu didatangkan kepadanya seorang yang buta, bisu dan tuli membawa sebuah pentungan yang andaikan dipukulkan dengannya sebuah gunung maka ia akan menjadi rata dengan tanah, malaikat itu memukulnya sekali pukulan hingga hancur menjadi tanah, kemudian Alloh mengembalikannya sebagaimana semula, lalu malaikat itu kembali memukulnya sekali pukul sehingga ia berteriak dengan teriakan yang didengarkan oleh segala sesuatu kecuali tsaqalain (manusia dan jin).”

Al Barra’ berkata: ‘Kemudian dibukakan baginya satu pintu neraka dan dihamparkan baginya tikar neraka.

Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Majah juga meriwayatkan semisal itu.
Saya katakan: “Sangatlah pantas bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk mempelajari hadits yang mulia ini, lalu memikirkan apa yang ditunjukkannya dari pemandangan kebaikan, keutamaan dan ihsan bagi orang-orang yang melakukan hal itu juga. Demikian pula apa yang ditunjukkannya dari pemandangan penghinaan, hukuman dan siksaan bagi penganut kekafiran, kefasikan, dan maksiat sebagai balasan yang sempurna berdasarkan hikmah dari Raja Diraja Sang Maha Penagih pertanggungan jawab.

Benar, siapa yang menghadirkan dalam ingatannya pemandangan itu di setiap waktu dan keadaan, maka dialah manusia yang berakal dan shalih, sebab dia akan mempersiapkan jawaban pertanyaan dan benar-benar memperhitungkan fitnah mengerikan itu, sambil memohon kepada Rabb-nya hidayah, taufik serta keteguhan di dunia ini dan setelah meninggalnya.

Di kutip dari kitab “Bagaimana Seorang Muslim Mengenal Agamanya”, penulis: Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhaliy, penerbit: Cahaya Tauhid Press Malang

http://abuzubair.wordpress.com/2008/03/19/ujian-kubur-serta-penetapan-nikmat-dan-adzabnya/