Senin, 07 April 2014

Apakah Neraka Tidak Kekal?


Pertanyaan:
Aku telah membaca kitab Asy Syifa Al ‘Alil karya Ibnul Qayyim rarimahullah. Dalam kitab tersebut beliau berkata: “Setelah bertahun-tahun lamanya terjadi siksaan yang kekal di neraka, Allah pun menghancurkan neraka.” Beliau mendasari perkataannya dengan ayat-ayat Al Qur’an, salah satunya:

خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ
Mereka kekal di dalam neraka kecuali Allah berkehendak lain” (QS. Al An’am: 128)

Beliau berkata: “Al Khulud artinya tetapnya sesuatu pada waktu yang tertentu. Seandainya neraka itu kekal selamanya tentu Allah akan berfirman Khalidiina Fiiha Abadan.”
Tetapi ada satu ayat di dalam Al Qur’an pada surat Al Jin Allah berfirman:

وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا

Orang yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya, baginya neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya selamanya.” (Qs. Al Jin: 23)

Aku tidak mengerti, apakah orang selevel Ibnul Qayyim tidak mengetahui adanya ayat yang seperti ini? Dan apakah pendapat beliau ini benar? Semoga Allah memberkahi anda.

Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz menjawab:

Pendapat ini berasal dari sebagian ulama salaf yang diriwayatkan dari sebagian sahabat. Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyyah memaparkan pendapat ini, juga beberapa ulama yang lain. Namun pendapat ini adalah pendapat yang lemah dalam manhaj Ahlus Sunnah. Pendapat yang benar adalah sebagaimana pendapat Ahlus Sunnah dan pendapat jumhur ulama Ahlus Sunnah bahwa neraka itu kekal selama-lamanya. Dan orang kafir kekal di dalamnya selamanya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ

Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (Qs. Fathir: 36)

Juga firman Allah Ta’ala tentang orang kafir di neraka:

يُرِيدُونَ أَن يَخْرُجُواْ مِنَ النَّارِ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنْهَا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
Mereka menginginkan untuk keluar dari neraka namun tidak mampu. Bagi mereka azab yang kekal.” (Qs. Al Ma’idah: 37)

Artinya azab tersebut terus-menerus. -Semoga Allah memberikan kita keselamatan-
Juga firman Allah Ta’ala:

>كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ

Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (Qs. Al Baqarah: 167)
Itulah beberapa dalil yang digunakan Ahlus Sunnah untuk menetapkan bahwa neraka itu kekal selamanya tanpa ada ujungnya. Orang-orang kafir terus berada di sana dan kekal selamanya.

Ibnul Qayyim telah mengoreksi pendapatnya dan memilih pendapat ini. Beliau menjelaskan hal tersebut di kitab Wabil Ash Shayyib. Dalam kitab tersebut beliau berkata: “Neraka itu kekal selamanya, namun orang yang bertauhid akan keluar dari neraka. Orang yang bertauhid akan keluar dari neraka jika ia mati dalam keadaan mentauhidkan Allah namun masih memiliki maksiat-maksiat yang memasukkannya ke neraka. Orang yang mati dalam keadaan beragama Islam, namun ia masuk neraka karena sebab maksiat, baik karena zina, minum khamr, riba, durhaka kepada orang tua, atau semacamnya, mereka semua tidak kekal di neraka. Allah -Subhanahu- memasukkan orang-orang tersebut sesuai keinginan-Nya, yaitu orang yang tidak dimaafkan oleh Allah. Sehingga mereka menetap di neraka sesuai keinginan Allah tergantung kadar amal keburukannya.

Ketika dosanya telah bersih, dan telah hilang keburukan mereka, maka Allah mengeluarkan mereka dari neraka dan dimasukkan ke sungai yang disebut dengan Nahrul Hayaah (Sungai Kehidupan). Merekapun tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji di tanah berair yang gembur. Ketika bentuk fisik mereka telah sempurna kembali, Allah memasukkan mereka ke surga. Mereka mendapat syafaat dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, dari para Malaikat, dari orang-orang mu’min, dari para Nabi, dan dari orang-orang shalih. Mengenai hal ini terdapat hadits yang mutawatir:

أن الله يخرج من النار من كان في قلبه مثقال حبة خردل من إيمان

Allah Ta’ala akan mengeluarkan orang-orang yang masih memiliki iman seberat biji sawi dari neraka.

Dan dalam lafadz lain: Mitsqoola Dzarrah “Seberat atom.”
Dengan demikian, orang yang bertauhid yang mati dalam keadaan beragama Islam, namun ia masuk ke neraka disebabkan maksiat, mereka tidak kekal di neraka. Bahkan Allah akan mengeluarkan mereka dari neraka ke surga. Ini adalah pendapat yang benar yang merupakan pendapat Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang berbeda dengan pendapat Khawarij, Mu’tazilah dan orang-orang yang sepemahaman dengan mereka. Mereka mengatakan bahwa maksiat dapat menyebabkan pelakunya kekal di neraka. Ini perkataan orang Khawarij dan demikian pula Mu’tazilah. Ini perkataan yang batil yang bertentangan dengan banyak dalil-dalil hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mutawatir dan shahih.

Adapun orang kafir, mereka kekal di neraka selama-lamanya. Inilah pendapat yang benar yang merupakan pendapat jumhur ulama Ahlus Sunnah. Pendapat inilah yang dibangun di atas dalil-dalil syar’i.” (Sampai disini perkataan Ibnul Qayyim)

Oleh karena itu, sudah sepatutnya anda yakin dengan hal ini dan tidak perlu berpaling kepada pendapat yang lain. Wallahu Waliyyut Taufiq.

Sumber: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/10380
Disalin dari: kangaswad.wordpress.com

http://www.konsultasisyariah.com/apakah-neraka-tidak-kekal/