Sejarah
timbulnya sifat hasad ( sifat iri & dengki ) sudah ada sejak
penciptaan manusia pertama yaitu Nabi Adam'alaihissalam .
Hal ini bisa kita simak di dalam Al Qur’an Surat Al- Baqarah ayat 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."Dengan firman Allah tersebut , Allah subhanallaahu waTa'ala,
'azza wa jalla menciptakan manusia dan menjadikannya pemimpin di muka
bumi , dari sinilah iblis kemudian menampakkan hasadnya kepada Nabi
Adam 'alaihissalam,
seperti yang di sebutkan di ayat 34 S Al Baqarah : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36]kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan
takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36].
Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah
berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu
hanyalah semata-mata kepada Allah.
S Al Araaf ayat 12 – 13 :12.Allah berfirman:
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku
menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." 13.
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina."
S Al Israa’ ayat 62 :62. Dia (iblis) berkata:
"Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas
diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari
kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali
sebahagian kecil."
S Shaad ayat 74 : 74. kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.
Dari
ayat – ayat tersebut jelas bahwa sejarah adanya sifat hasad ( iri
& dengki ) dan kesombongan memang sudah ada pada diri iblis , dan
dengan di keluarkannya iblis dari surga , iblis bersumpah untuk
menggoda manusia sampai hari kiamat, banyak ayat – ayat yang
menyebutkan tentang hal itu , lihat S al Israa’ 62 di atas dan di S Al A’raaf ayat 17 , S Al A’raaf ayat 17.17.
kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur (taat). Dengan sumpahnya iblis untuk menghasut
manusia , telah nyata bahwa apabila diri kita mempunyai hasad ( iri
& dengki ) terhadap orang lain tentulah kita sedang di hasut oleh
iblis / syaitan bahkan kalau kita tidak waspada kita bisa terjerumus
dan bisa di katakan bahwa ada sifat – sifat iblis ada pada diri kita.
Naudzubillah. Dan hasad ( iri & dengki ) ini bisa menjerat kita
kepada penyakit hati yang kronis , yang bisa membahayakan diri kita dan
orang di sekitarnya.Dari penyakit hati (hasad) ini apabila
mulai ada dalam diri kita akan memunculkan penyakit-penyakit lainnya,
yaitu: - kibr (sombong) - ghibah (menggunjing) - namimah
(menyebar fitnah, kabar bohong, adu domba) Tingkatan Hasad ( Iri
& Dengki ) :
- Apabila ada orang lain yang mendapat nikmat atau kesenangan dia tidak suka , bisa dia tampakkan ketidak sukaanya atau tidak.
-
Mengharap – harap hilangnya nikmat dari orang yang mendapat nikmat
atau kesenangan dari orang tersebut supaya kenikmatan tersebut
berpindah kepada dirinya ataupun hilang sama sekali.
-
Berusaha untuk menghilangkan nikmat dari orang tersebut. Kalau sudah
pada tingkatan ini bisa di katakan sifat – sifat iblis sudah ada pada
orang ini.
Namun apabila kita punya iri terhadap suatu kebaikan ini di perbolehkan yang mencakup dua hal yaitu:
1.
Melihat orang lain mempunyai atau melakukan amalan – amalan yang baik
yang sesuai dengan perintah Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa
jalla dan RasulNya misalnya : menghapal Al Qur’an.
2. Melihat orang kaya yang berinfaq di jalan Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa jalla .
Adapun hasad ( iri & dengki ) bisa kita hindari dengan :
- Banyak istighfar dan bertobat kepada Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa jalla
- Ingat kepada kematian yang kapan saja menjemput dan ingat kehidupan akherat.
- Yakin bahwa taqdir di tentukan oleh Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa jalla,
S Ar Ra’d ayat 26 : Allah meluaskan
rezki
dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira
dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding
dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
-Yakin bahwa semua perbuatan manusia telah tercatat di Lauh Mahfuz.
- Ingat kalau kita hasad kepada orang lain hanya akan menyempitkan diri ( dada sesak ).
Dan apabila orang lain hasad kepada diri kita , hal – hal berikut bisa menjadi tips untuk kita bagaimana cara menyikapinya :
-
Bersabar dan bertawakal kepada Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza
wa jalla , serta memahami bahwa setiap ada yang mendapat nikmat
pasti ada yang hasad Hal ini sesuai dengan ayat 120 S Ali Imran yang artinya. :
"Jika
kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika
kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar
dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang
mereka kerjakan."
- Banyak menyibukkan diri dengan
istighfar dan baca Al Qur’an atau hal – hal yang bermanfaat untuk bekal
kehidupan akherat kelak.
- Hendaklah kita jangan mengingat – ingat hasudan orang yang hasad kepada kita tersebut.
- Jangan menunjukkan nikmat atau kesenangan kita kepada orang yang hasad kepada kita.
-
Hendaklah kita tetap berbuat baik dan menjaga silaturahim kepada
orang yang hasad tersebut karena dia orang yang sakit yang perlu
dikasihani dan ditolong.
- Hendaklah kita mengetahui
bahwa hakikat kemenangan adalah bukan dengan mengalahkan orang yang
hasad tersebut, tapi kemenangan adalah dengan mengalahkan syaithan dan
penyakit pada orang yang hasad tersebut .
- Kita harus
bersyukur apabila kita sanggup melakukan perbuatan tersebut di atas
dan mengharap pahala dari Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa
jalla .
Apabila kita merasa bahwa kita sedang
hasad ( iri & dengki ) atau mempunyai sifat hasad kepada orang
lain, tips berikut Insya Allah bermanfaat :
- Bertobat , beristighfar dan menyibukkan diri dengan baca Al Qur’an.
-
Bertaqwa kepada Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa jalla dan
takut akibat dari perbuatan hasad di dunia maupun di akhirat. Di dunia
akan merasakan kesempitan hidup dan di akhirat akan habis pahala
amalan-amalan kebaikannya.
- Yakin dan selalu ingat bahwa Allah yang mentaqdirkan segala sesuatu.
- Tahanlah diri dari membicarakan orang lain ( ghibah ) dan menyebarkan fitnah (namimah).
-
Hendaklah meminta maaf apabila kita hasad dan telah terlanjur terucap
(ghibah) atau membuat fitnah (namimah) , sehingga kita jadi lapang
dada / tidak sesak dada.
S Al Ahzab ayat 58 yang artinya : 58.
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat
tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah
memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Berikut ini hadist – hadist Rasulullah shallallaahu 'alaihi wassalam
yang pada mulanya karena ada hasad dalam diri seseorang hingga dia
menyebarkan fitnah dan bagaimana seharusnya kita bersikap.
Artinya :
Pada generasi belakangan umatku akan muncul orang-orang yang
mengatakan kepadamu apa-apa yang belum pernah kamu dengar dan belum
pernah didengar oleh bapak-bapak kamu sebelumnya. Karena itu jauhkanlah
dirimu dari mereka’’ [Shahih Muslim, Al-Muqadimmah, Bab An-Nahyi’an Ar-Riwayah’an Adh-Dhua’afa I : 78]
Dan dalam riwayat lain dari Abu Hurairah, Nabi bersabda.
Artinya :
Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang
kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan
belum pernah di dengar oleh bapak-bapak kamu sebelumnya, karena itu
jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan
memfitnahmu. [Shahih Muslim Syarah Nawawi I : 78-79]
Semoga
Allah subhanallaahu wa Ta'ala, 'azza wa jalla senantiasa menjaga
kita dari sifat hasad dan di lindungi dari godaan iblis yang di laknat
Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa jalla .Allah subhanallaahu
wa Ta'ala, 'azza wa jalla telah membimbing kita bagaimana supaya kita
senantiasa menjaga diri dari sifat hasad ( iri & dengki ) dan
kita senantiasa berdoa mohon perlindungan ,di dalam S Al Falaq yang artinya :
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
4.dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul [1609].
Biasanya
tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul
dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan
nafasnya ke buhul tersebut
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
Akhir
kata yang haq datang dari Allah semata , kami mohon ampun dan
perlindungan kepada Allah subhanallaahu wa Ta'ala, 'azza wa jalla ,
apabila yang telah kami sampaikan di atas ada yang salah / khilaf.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Disusun Abu Aufa dari ringkasan kajian rutin di Masjid Salatha Qadeem , Doha tgl 27/07/07 yang Di Bimbing Uztad Ali Subana.
http://assunnah-qatar.com/artikel/tazkiyatun-nufus/item/1092-sifat-hasad--iri--dengki.html